Bantul, (ANTARA Sumsel) - Tim SAR gabungan telah berupaya melakukan pencarian tiga remaja santri Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem, Desa Pendowoharjo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang diaporkan tenggelam di Pantai Parangtritis, Jumat (26/2) pagi.
"Tadi pagi kami sudah menerjunkan perahu jukung dan peralatan 'surfing' serta jaring untuk melakukan pencarian," kata Sekretaris SAR Pantai Parangtritis, Taufiq Faqih Usman saat dikonfirmasi di Pantai Parangtritis Bantul, Jumat.
Namun demikian, kata dia, upaya pencarian terhadap tiga remaja yang dilaporkan tenggelam di kawasan Pantai Parangtritis sebalah barat pada Jumat sekitar pukul 04.30 WIB tersebut belum membuahkan hasil.
Menurut dia, setidaknya ada 12 anggota SAR yang melakukan pencarian dan pertolongan ketiga korban tenggelam usai kejadian, saat itu mereka sedang bertugas piket malam (Kamis 25/2) dan sebagian personel piket Jumat (26/2) pagi yang sudah datang ke Posko SAR.
"Saat teman-teman korban minta tolong, dari anggota upayakan pertolongan, saat itu sekitar pukul 05.00 WIB, yang ada di pos yaitu piket malam dan sebagian piket pagi, anggota SAR yang berdomisili di pantai langsung langsung lakukan pertolongan," katanya.
Sementara itu, menurut dia, upaya pencarian terhadap tiga remaja tersebut dihentikan sementara pada siang, dan direncanakan setelah istirahat siang Tim SAR akan melanjutkan pencarian dengan menyisir menggunakan perahu yang disiapkan.
Tiga remaja yang tenggelam dan hingga siang ini belum ditemukan itu yaitu Muhammad Fatih (15) asal Kulon Progo, Muhammad Abdan Syakuro (15) asal Karang Anom, Klaten, Syafiudin Arosyid (15) asal Mulyodadi, Bantul.
Sementara itu, seorang pengurus Ponpes An-Nur, Tikal Mazid di Pantai Parangtritis mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 04.30 WIB, saat rombongan santri An-Nur berjumlah seratus orang tiba di kawasan Parangtritis dengan maksud ziarah di makam yang ada di kawasan Parangtritis.
Ia mengatakan, begitu tiba di kawasan Parangtritis, rombongan santri melaksanakan sholat subuh berjamaah, namun ada 12 anak di antaranya yang tidak mengindahkan instruksi pengurus ponpes dan memilih bermain air laut sekitar pukul 04.40 WIB.
"Ada 12 anak yang tidak mengikuti program subuh berjamaah dan memberanikan diri bermain ke pantai, enam anak di antaranya beranikan diri bermain ke tengah pantai, namun tiga tertolong, tiga lainnya tidak tertolong," katanya.
"Tadi pagi kami sudah menerjunkan perahu jukung dan peralatan 'surfing' serta jaring untuk melakukan pencarian," kata Sekretaris SAR Pantai Parangtritis, Taufiq Faqih Usman saat dikonfirmasi di Pantai Parangtritis Bantul, Jumat.
Namun demikian, kata dia, upaya pencarian terhadap tiga remaja yang dilaporkan tenggelam di kawasan Pantai Parangtritis sebalah barat pada Jumat sekitar pukul 04.30 WIB tersebut belum membuahkan hasil.
Menurut dia, setidaknya ada 12 anggota SAR yang melakukan pencarian dan pertolongan ketiga korban tenggelam usai kejadian, saat itu mereka sedang bertugas piket malam (Kamis 25/2) dan sebagian personel piket Jumat (26/2) pagi yang sudah datang ke Posko SAR.
"Saat teman-teman korban minta tolong, dari anggota upayakan pertolongan, saat itu sekitar pukul 05.00 WIB, yang ada di pos yaitu piket malam dan sebagian piket pagi, anggota SAR yang berdomisili di pantai langsung langsung lakukan pertolongan," katanya.
Sementara itu, menurut dia, upaya pencarian terhadap tiga remaja tersebut dihentikan sementara pada siang, dan direncanakan setelah istirahat siang Tim SAR akan melanjutkan pencarian dengan menyisir menggunakan perahu yang disiapkan.
Tiga remaja yang tenggelam dan hingga siang ini belum ditemukan itu yaitu Muhammad Fatih (15) asal Kulon Progo, Muhammad Abdan Syakuro (15) asal Karang Anom, Klaten, Syafiudin Arosyid (15) asal Mulyodadi, Bantul.
Sementara itu, seorang pengurus Ponpes An-Nur, Tikal Mazid di Pantai Parangtritis mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 04.30 WIB, saat rombongan santri An-Nur berjumlah seratus orang tiba di kawasan Parangtritis dengan maksud ziarah di makam yang ada di kawasan Parangtritis.
Ia mengatakan, begitu tiba di kawasan Parangtritis, rombongan santri melaksanakan sholat subuh berjamaah, namun ada 12 anak di antaranya yang tidak mengindahkan instruksi pengurus ponpes dan memilih bermain air laut sekitar pukul 04.40 WIB.
"Ada 12 anak yang tidak mengikuti program subuh berjamaah dan memberanikan diri bermain ke pantai, enam anak di antaranya beranikan diri bermain ke tengah pantai, namun tiga tertolong, tiga lainnya tidak tertolong," katanya.