Kupang (ANTARA Sumsel) - Asosiasi Tours dan Travel (ASITA) Nusa Tenggara Timur mengapresiasi penobatan Raja Ampat di Papua Barat dan Taman Nasional Pulau Komodo di Labuan Bajo Manggarai Barat sebagai destinasi snorkeling terbaik dunia berdasarkan survei CNN pada 2015.
"Kami memberi apresiasi kepada CNN (Cable News Network) edisi internasional pada akhir 2015 melibatkan sejumlah ahli maritim untuk menyebutkan beberapa tempat favorit mereka untuk melakukan snorkel karena sebagai upaya konkrit dalam mendukung pembangunan pariwisata NTT menjadi destinasi wisata dunia," kata Ketua DPD Asita NTT Abednego Frans di Kupang, Minggu.
Selain itu, katanya sektor pariwisata telah menjadi salah satu pilar ekonomi yang kompetitif, sehingga target wisatawan yang masuk Indonesia hingga 2019 diperkirakan sebanyak 275 juta orang.
"Dari jumlah itu, negara Hongkong, Jepang dan Australia menjadi wisatawan terbanyak mengunjungi Indonesia setiap tahun dengan rincian, Hongkong 30 juta orang per tahun, Jepang 20 juta orang per tahun, dan Australia 10 juta orang per tahun.
"Kita harapkan NTT bisa kebagian lima persen dari jumlah wisatawan itu. Karena itu, harus didukung dengan promosi dan paket perjalanan wisata yang rasional," katanya.
Untuk mencapai target dan tujuan itu, maka apa yang dilakukan CNN perlu didukung dan didorong.
Karena bagaimanapun, ke depan NTT tidak lagi menjadi pintu lanjutan pariwisata dunia setelah Bali, tapi bisa menjadi pintu masuk pariwisata dunia.
Sehingga apabila dalam hasil survei itu katanya Indonesia sekaligus menempatkan dua destinasi yakni Raja Ampat di urutan pertama dan Taman Nasional Pulau Komodo di urutan kedua merupakan upaya yang telah membuahkan hasil bagi pengembangan pariwisata.
Dalam ajang seleksi lewat survei itu dua destinasi kebanggaan Indonesia itu, berhasil mengalahkan Kepulauan Galapagos yang berada di peringkat ketiga.
Pada peringkat pertama yakni Raja Ampat di Papua Barat, Indonesia, yang menjadi habitat bagi 75 persen koral yang dikenal di dunia. Peringkat kedua yakni TN Komodo di NTT, Indonesia.
Kemudian peringkat ketiga hingga 11 yakni Kepulauan Galapagos di Ekuador, Coral Triangles di Asia Pasifik, Filipina, Silver Bank Republik Dominika, Palau di Micronesia, Greet Barrier Reef di Australia, Pulau Solomon, Isla Holbox di Mexico, dan Kealakekua Bay di Big Island, Hawai.
Seperti telah diketahui Taman Nasional Komodo terletak di Flores Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan memiliki banyak pulau cantik dengan pemandangan yang begitu eksotis.
"Di sini wisatawan dapat melihat salah satu keajaiban dunia, hewan purba Komodo yang menjadi daya tarik utama daerah ini," katanya.
Sebelumnya Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta, Minggu, mengatakan semakin dikenalnya lebih banyak destinasi wisata Indonesia di tingkat dunia merupakan keberhasilan bersama yang harus terus ditingkatkan.
"Branding Wonderful Indonesia, yang tadinya tidak ada rankingnya, pada 2015 melesat 100 peringkat menjadi ranking 47, mengalahkan Amazing Thailand ranking 83, dan yang memuaskan mengalahkan branding Trully Asia Malaysia yang hanya ranking 96," katanya.
Menteri Arief meminta agar seluruh masyarakat meyakini potensi wisata Indonesia yang besar kemudian bersama membangun iklim yang mendukung semakin berkembangnya pariwisata di Tanah Air.
"Kami memberi apresiasi kepada CNN (Cable News Network) edisi internasional pada akhir 2015 melibatkan sejumlah ahli maritim untuk menyebutkan beberapa tempat favorit mereka untuk melakukan snorkel karena sebagai upaya konkrit dalam mendukung pembangunan pariwisata NTT menjadi destinasi wisata dunia," kata Ketua DPD Asita NTT Abednego Frans di Kupang, Minggu.
Selain itu, katanya sektor pariwisata telah menjadi salah satu pilar ekonomi yang kompetitif, sehingga target wisatawan yang masuk Indonesia hingga 2019 diperkirakan sebanyak 275 juta orang.
"Dari jumlah itu, negara Hongkong, Jepang dan Australia menjadi wisatawan terbanyak mengunjungi Indonesia setiap tahun dengan rincian, Hongkong 30 juta orang per tahun, Jepang 20 juta orang per tahun, dan Australia 10 juta orang per tahun.
"Kita harapkan NTT bisa kebagian lima persen dari jumlah wisatawan itu. Karena itu, harus didukung dengan promosi dan paket perjalanan wisata yang rasional," katanya.
Untuk mencapai target dan tujuan itu, maka apa yang dilakukan CNN perlu didukung dan didorong.
Karena bagaimanapun, ke depan NTT tidak lagi menjadi pintu lanjutan pariwisata dunia setelah Bali, tapi bisa menjadi pintu masuk pariwisata dunia.
Sehingga apabila dalam hasil survei itu katanya Indonesia sekaligus menempatkan dua destinasi yakni Raja Ampat di urutan pertama dan Taman Nasional Pulau Komodo di urutan kedua merupakan upaya yang telah membuahkan hasil bagi pengembangan pariwisata.
Dalam ajang seleksi lewat survei itu dua destinasi kebanggaan Indonesia itu, berhasil mengalahkan Kepulauan Galapagos yang berada di peringkat ketiga.
Pada peringkat pertama yakni Raja Ampat di Papua Barat, Indonesia, yang menjadi habitat bagi 75 persen koral yang dikenal di dunia. Peringkat kedua yakni TN Komodo di NTT, Indonesia.
Kemudian peringkat ketiga hingga 11 yakni Kepulauan Galapagos di Ekuador, Coral Triangles di Asia Pasifik, Filipina, Silver Bank Republik Dominika, Palau di Micronesia, Greet Barrier Reef di Australia, Pulau Solomon, Isla Holbox di Mexico, dan Kealakekua Bay di Big Island, Hawai.
Seperti telah diketahui Taman Nasional Komodo terletak di Flores Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan memiliki banyak pulau cantik dengan pemandangan yang begitu eksotis.
"Di sini wisatawan dapat melihat salah satu keajaiban dunia, hewan purba Komodo yang menjadi daya tarik utama daerah ini," katanya.
Sebelumnya Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta, Minggu, mengatakan semakin dikenalnya lebih banyak destinasi wisata Indonesia di tingkat dunia merupakan keberhasilan bersama yang harus terus ditingkatkan.
"Branding Wonderful Indonesia, yang tadinya tidak ada rankingnya, pada 2015 melesat 100 peringkat menjadi ranking 47, mengalahkan Amazing Thailand ranking 83, dan yang memuaskan mengalahkan branding Trully Asia Malaysia yang hanya ranking 96," katanya.
Menteri Arief meminta agar seluruh masyarakat meyakini potensi wisata Indonesia yang besar kemudian bersama membangun iklim yang mendukung semakin berkembangnya pariwisata di Tanah Air.