Palembang (ANTARA Sumsel) - Program kuliah gratis yang dijanjikan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan Wakilnya Ishak Mekki dalam kampanye pemilihan kepala daerah 2013 dipastikan bisa dimulai pada tahun akademik 2015/2016.
Kepastian penerapan program kulaih gratis itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan Widodo seusai penyerahan beasiswa sarjana ConocoPhilips di Palembang, Kamis (4/12).
Menurut Widodo, berbagai persiapan dan dasar hukum untuk melaksanakan program bantuan biaya melanjutkan pendidikan tinggi itu telah selesai dibahas dengan baik pada 2014.
"Program kuliah gratis sudah tidak masalah untuk diterapkan pada tahun depan," ujarnya.
Untuk merealisasikan program kuliah gratis pada 2015, Dinas Pendidikan Sumsel terus berupaya melakukan persiapan teknis dan administrasi sehingga ketika diterapkan tidak menimbulkan masalah.
Dengan digulirkannya program tersebut diharapkan semua anak dari keluarga kurang mampu dapat mengakses pendidikan secara maksimal karena Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah menyediakan program pendidikan gratis dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Setelah diterapkan program kuliah gratis, tidak ada alasan lagi bagi masyarakat terutama anak-anak dari keluarga miskin tidak sekolah dan kuliah.
"Anak dari keluarga miskin yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk mendapatkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak keluarga mampu, karena semua biaya yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan akademis sudah disiapkan," ujar Widodo.
Program kuliah gratis penting segera diwujudkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa.
Dalam era globalisasi sekarang ini terutama menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015, persaingan akan semakin ketat, jika SDM di provinsi ini tidak bisa mengimbangi kemampuan orang asing, nantinya hanya akan menjadi penonton dan bekerja pada posisi kurang strategis, kata Kadiknas Sumsel.
Pemprov Sumsel mengalokasikan dana Rp30 miliar untuk mewujudkan program kuliah gratis pada 2015.
"Untuk mewujudkan program perdana kuliah gratis yang rencananya dimulai pada Tahun Akademik 2015/2016 kami telah mengalokasikan dana sebesar Rp50 miliar," ujar Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan Widodo.
Menurut dia, dengan alokasi dana Rp50 miliar melalui APBD 2015, program sekolah gratis yang selama ini hanya untuk SD-SMA bisa segera dikembangkan gratis hingga perguruan tinggi.
Dengan diwujudkannya program kuliah gratis itu, diharapkan semua anak dari keluarga kurang mampu dapat mengakses pendidikan secara maksimal karena Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah menyediakan program pendidikan gratis dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
"Tidak ada alasan bagi masyarakat provinsi ini untuk tidak sekolah dan mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan tinggi, semua biaya yang dibutuhkan sudah disiapkan," ujar Widodo.
Selain dukungan dana, untuk mewujudkan program tersebut diperlukan pemetaan kebutuhan sumber daya manusia pada 15 tahun ke depan.
Untuk melakukan pemetaan SDM, Dinas Pendidikan Sumatera Selatan mulai Desember 2014 hingga Maret 2015 berupaya melakukan pemetaan kebutuhan sumber daya manusia di provinsi setempat.
Pemetaan SDM dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli dan profesional melaksanakan pembangunan dan memanfaatkan potensi daerah pada 2020-2030.
Berdasarkan data pemetaan kebutuhan SDM yang diperkirakan pada April 2015 sudah bisa diketahui tenaga ahli dan profesional bidang apa saja yang dibutuhkan untuk membangun dan memanfaatkan potensi daerah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini.
"Setelah kita ketahui tenaga ahli dan profesional bidang apa saja yang dibutuhkan, akan dimasukkan dalam program kuliah gratis yang dijadwalkan dimulai pada Tahun Akademik 2015/2016," ujarnya.
Sambut Gembira
Anak-anak dari keluarga miskin di Sumatera Selatan menyambut gembira rencana Pemprov Sumsel segera merealisakan program kuliah gratis.
Mendapat kesempatan mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi merupakan dambaan setiap orang, namun karena kondisi ekonomi keluarga kurang medukung, keinginan melanjutkan pendidikan tinggi hanya sebagai mimpi, kata Amir Matono salah seorang anak keluarga miskin di Palembang.
"Saya tahun ini lulus SMA, namun karena orang tua tidak memiliki uang, keinginan untuk kuliah hanya sebatas mimpi dan mudah-mudahan mimpi ini bisa diwujuidkan melalui program kuliah gratis dari Pemerintah Provinsi Sumsel," ujarnya.
Dengan adanya rencana Pemerintah Provinsi Sumsel merealisasikan program kuliah gratis pada 2015, memberikan harapan bagi dirinya dan temanteman lulusan SMA sederajat dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Program kuliah gratis yang akan segera digulirkan pemerintah provinsi ini diharapkan benar-benar diterapkan untuk memberikan kesempatan kepada anak dari keluarga miskin.
Jangan sampai program yang tujuannya mulia ketika diterapkan salah sasaran dan anak dari keluarga msikin akhirnya hanya menjadi penonton.
Untuk mencegah terjandinya penyimpangan, diharapkan ada aturan dan sistem pengawasan yang menutup celah terjadinya penyalahgunaan program kuliah gratis.
Jika program tersebut bisa dijalankan dengan baik sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, SDM di Sumatera Selatan mampu bersaing secara nasional dan global, ujarnya.
Sementara warga lainnya Riski mengharapkan program kuliah gratis juga didukung dengan dana tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility-CSR) yang selama ini diberikan dalam bentuk beasiswa.
Bantuan beasiswa hanya bisa dinikmati pelajar atau mahasiswa yang telah menjalani pendidikan, sementara bagi anak keluarga miskin yang tidak memiliki uang untuk biaya masuk tidak terakomodir.
Selama ini sejumlah perusahaan milik negara dan swasta yang beroperasi di wilayah Sumsel memiliki program bantuan beasiswa.
Program beasiswa itu diharapkan dapat dikembangkan mengikuti program kuliah gratis yang segera digulirkan Pemprov Sumsel.
Dengan adanya dukungan dana CSR itu, jumlah anak keluarga miskin yang dapat kesempatan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi bisa lebih banyak, ujarnya.
Sementara menurut Manager CSR ConocoPhilips, Aji Suryaningrat pada suatu acara penyerahan bantuan dana pendidikan kepada mahasiswa di Palembang pada awal Desember 2014, perusahaannya berupaya meningkatkan jumlah bantuan beasiswa.
ConocoPhilips sebagai perusahaan yang bergerak di sektor minyak dan gas bumi di provinsi ini, berupaya meningkatkan jumlah bantuan beasiswa bagi masyarakat kurang mampu.
"Jumlah bantuan beasiswa khususnya untuk mahasiswa di Sumatera Selatan pada 2014 diberikan kepada 589 orang atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya 338 mahasiswa," ujar Aji.
Bantuan beasiswa sarjana itu diberikan untuk mahasiswa berprestasi yang berdomisili di sekitar wilayah kerja lapangan darat Sumatera Selatan.
Beasiswa sarjana itu diberikan kepada masyarakat yang secara ekonomi kurang beruntung sehingga mereka bisa mengakses pendidikan yang lebih baik untuk memperbaiki kondisi kehidupan yang serba kekurangan.
Bantuan beasiswa itu merupakan program tahunan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan agar masyarakat di sekitar daerah operasi perusahaan dapat meraih kemampuan akademis serta mendukung program pendidikan nasional.
Program tersebut dikembangkan untuk memfasilitasi peningkatan taraf hidup masyarakat di sekitar wilayah kerja dengan memberikan kesempatan pendidikan melalui bantuan keuangan parsial atau secara perorang kepada mahasiswa yang berprestasi.
Dengan bekal pendidikan sarjana diharapkan anak dari keluarga kurang mampu bisa mendapatkan pekerjaan yang baik atau bisa memanfaatkan ilmunya untuk melakukan berbagai hal positif yang dapat memberikan penghasilan besar untuk memperbaiki taraf hidup keluarganya.
Mengenai pengembangan program beasiswa mendukung program kuliah gratis, akan dibahas dengan manajemen.
Secara umum, pihaknya sangat mendukung program kuliah gratis, program beasiswa yang telah dijalankan perusahaannya selama ini melalui program CSR pada prinsipnya sejalan dengan pemerintah daerah sehingga tidak sulit untuk disinergikan dengan program kuliah gratis, ujar dia.
Kepastian penerapan program kulaih gratis itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan Widodo seusai penyerahan beasiswa sarjana ConocoPhilips di Palembang, Kamis (4/12).
Menurut Widodo, berbagai persiapan dan dasar hukum untuk melaksanakan program bantuan biaya melanjutkan pendidikan tinggi itu telah selesai dibahas dengan baik pada 2014.
"Program kuliah gratis sudah tidak masalah untuk diterapkan pada tahun depan," ujarnya.
Untuk merealisasikan program kuliah gratis pada 2015, Dinas Pendidikan Sumsel terus berupaya melakukan persiapan teknis dan administrasi sehingga ketika diterapkan tidak menimbulkan masalah.
Dengan digulirkannya program tersebut diharapkan semua anak dari keluarga kurang mampu dapat mengakses pendidikan secara maksimal karena Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah menyediakan program pendidikan gratis dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Setelah diterapkan program kuliah gratis, tidak ada alasan lagi bagi masyarakat terutama anak-anak dari keluarga miskin tidak sekolah dan kuliah.
"Anak dari keluarga miskin yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk mendapatkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak keluarga mampu, karena semua biaya yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan akademis sudah disiapkan," ujar Widodo.
Program kuliah gratis penting segera diwujudkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa.
Dalam era globalisasi sekarang ini terutama menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015, persaingan akan semakin ketat, jika SDM di provinsi ini tidak bisa mengimbangi kemampuan orang asing, nantinya hanya akan menjadi penonton dan bekerja pada posisi kurang strategis, kata Kadiknas Sumsel.
Pemprov Sumsel mengalokasikan dana Rp30 miliar untuk mewujudkan program kuliah gratis pada 2015.
"Untuk mewujudkan program perdana kuliah gratis yang rencananya dimulai pada Tahun Akademik 2015/2016 kami telah mengalokasikan dana sebesar Rp50 miliar," ujar Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan Widodo.
Menurut dia, dengan alokasi dana Rp50 miliar melalui APBD 2015, program sekolah gratis yang selama ini hanya untuk SD-SMA bisa segera dikembangkan gratis hingga perguruan tinggi.
Dengan diwujudkannya program kuliah gratis itu, diharapkan semua anak dari keluarga kurang mampu dapat mengakses pendidikan secara maksimal karena Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah menyediakan program pendidikan gratis dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
"Tidak ada alasan bagi masyarakat provinsi ini untuk tidak sekolah dan mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan tinggi, semua biaya yang dibutuhkan sudah disiapkan," ujar Widodo.
Selain dukungan dana, untuk mewujudkan program tersebut diperlukan pemetaan kebutuhan sumber daya manusia pada 15 tahun ke depan.
Untuk melakukan pemetaan SDM, Dinas Pendidikan Sumatera Selatan mulai Desember 2014 hingga Maret 2015 berupaya melakukan pemetaan kebutuhan sumber daya manusia di provinsi setempat.
Pemetaan SDM dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli dan profesional melaksanakan pembangunan dan memanfaatkan potensi daerah pada 2020-2030.
Berdasarkan data pemetaan kebutuhan SDM yang diperkirakan pada April 2015 sudah bisa diketahui tenaga ahli dan profesional bidang apa saja yang dibutuhkan untuk membangun dan memanfaatkan potensi daerah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini.
"Setelah kita ketahui tenaga ahli dan profesional bidang apa saja yang dibutuhkan, akan dimasukkan dalam program kuliah gratis yang dijadwalkan dimulai pada Tahun Akademik 2015/2016," ujarnya.
Sambut Gembira
Anak-anak dari keluarga miskin di Sumatera Selatan menyambut gembira rencana Pemprov Sumsel segera merealisakan program kuliah gratis.
Mendapat kesempatan mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi merupakan dambaan setiap orang, namun karena kondisi ekonomi keluarga kurang medukung, keinginan melanjutkan pendidikan tinggi hanya sebagai mimpi, kata Amir Matono salah seorang anak keluarga miskin di Palembang.
"Saya tahun ini lulus SMA, namun karena orang tua tidak memiliki uang, keinginan untuk kuliah hanya sebatas mimpi dan mudah-mudahan mimpi ini bisa diwujuidkan melalui program kuliah gratis dari Pemerintah Provinsi Sumsel," ujarnya.
Dengan adanya rencana Pemerintah Provinsi Sumsel merealisasikan program kuliah gratis pada 2015, memberikan harapan bagi dirinya dan temanteman lulusan SMA sederajat dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Program kuliah gratis yang akan segera digulirkan pemerintah provinsi ini diharapkan benar-benar diterapkan untuk memberikan kesempatan kepada anak dari keluarga miskin.
Jangan sampai program yang tujuannya mulia ketika diterapkan salah sasaran dan anak dari keluarga msikin akhirnya hanya menjadi penonton.
Untuk mencegah terjandinya penyimpangan, diharapkan ada aturan dan sistem pengawasan yang menutup celah terjadinya penyalahgunaan program kuliah gratis.
Jika program tersebut bisa dijalankan dengan baik sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, SDM di Sumatera Selatan mampu bersaing secara nasional dan global, ujarnya.
Sementara warga lainnya Riski mengharapkan program kuliah gratis juga didukung dengan dana tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility-CSR) yang selama ini diberikan dalam bentuk beasiswa.
Bantuan beasiswa hanya bisa dinikmati pelajar atau mahasiswa yang telah menjalani pendidikan, sementara bagi anak keluarga miskin yang tidak memiliki uang untuk biaya masuk tidak terakomodir.
Selama ini sejumlah perusahaan milik negara dan swasta yang beroperasi di wilayah Sumsel memiliki program bantuan beasiswa.
Program beasiswa itu diharapkan dapat dikembangkan mengikuti program kuliah gratis yang segera digulirkan Pemprov Sumsel.
Dengan adanya dukungan dana CSR itu, jumlah anak keluarga miskin yang dapat kesempatan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi bisa lebih banyak, ujarnya.
Sementara menurut Manager CSR ConocoPhilips, Aji Suryaningrat pada suatu acara penyerahan bantuan dana pendidikan kepada mahasiswa di Palembang pada awal Desember 2014, perusahaannya berupaya meningkatkan jumlah bantuan beasiswa.
ConocoPhilips sebagai perusahaan yang bergerak di sektor minyak dan gas bumi di provinsi ini, berupaya meningkatkan jumlah bantuan beasiswa bagi masyarakat kurang mampu.
"Jumlah bantuan beasiswa khususnya untuk mahasiswa di Sumatera Selatan pada 2014 diberikan kepada 589 orang atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya 338 mahasiswa," ujar Aji.
Bantuan beasiswa sarjana itu diberikan untuk mahasiswa berprestasi yang berdomisili di sekitar wilayah kerja lapangan darat Sumatera Selatan.
Beasiswa sarjana itu diberikan kepada masyarakat yang secara ekonomi kurang beruntung sehingga mereka bisa mengakses pendidikan yang lebih baik untuk memperbaiki kondisi kehidupan yang serba kekurangan.
Bantuan beasiswa itu merupakan program tahunan sebagai tanggung jawab sosial perusahaan agar masyarakat di sekitar daerah operasi perusahaan dapat meraih kemampuan akademis serta mendukung program pendidikan nasional.
Program tersebut dikembangkan untuk memfasilitasi peningkatan taraf hidup masyarakat di sekitar wilayah kerja dengan memberikan kesempatan pendidikan melalui bantuan keuangan parsial atau secara perorang kepada mahasiswa yang berprestasi.
Dengan bekal pendidikan sarjana diharapkan anak dari keluarga kurang mampu bisa mendapatkan pekerjaan yang baik atau bisa memanfaatkan ilmunya untuk melakukan berbagai hal positif yang dapat memberikan penghasilan besar untuk memperbaiki taraf hidup keluarganya.
Mengenai pengembangan program beasiswa mendukung program kuliah gratis, akan dibahas dengan manajemen.
Secara umum, pihaknya sangat mendukung program kuliah gratis, program beasiswa yang telah dijalankan perusahaannya selama ini melalui program CSR pada prinsipnya sejalan dengan pemerintah daerah sehingga tidak sulit untuk disinergikan dengan program kuliah gratis, ujar dia.