Sungailiat  (ANTARA Sumsel) - Menjelang libur Natal dan tahun baru, Kuil Dewi Kuan Yin yang berada di Kabupaten Bangka sudah terlihat mulai ramai didatangi pengunjung.

"Dalam sehari kami bisa menerima dua sampai tiga rombongan pariwisata di sini, satu rombongan terdiri dari 15 hingga 30 orang," kata pendiri kuil, Hermanto di Sungailiat, Sabtu.

Pengunjung kuil Kuan Yin bukan hanya etnis China yang beragama Kong Huchu, tapi berbagai suku dan agama juga antusias mengunjungi kuil yang dibangun Hermanto sejak 2003 tersebut.

"Kebanyakan orang datang kemari untuk meramal nasib, kami punya 'ciam si' atau bambu keberuntungan untuk meramal nasib," kata Hermanto.

Untuk mengetahui peruntungannya, pertama-tama pengunjung harus berdoa dan berniat sesuai agama dan keyakinan masing-masing, setelah itu mereka harus mengocok bilah-bilah bambu dalam gelas bambu besar.

"Mereka harus terus mengocoknya hingga salah satu bambu keluar dari gelas, setelah itu kita akan melihat angka keberuntungan yang keluar," Hermanto menjelaskan.

Nomor yang tertera dalam bambu tersebut, kemudian dicocokkan dengan nomor dalam peti-peti berisi lembar ramalan.

Lembar ramalan berisi syair berbahasa China yang menyiratkan ramalan nasib seseorang secara rinci mulai dari jodoh hingga pekerjaan.

"Nanti kita akan membantu menerjemahkan apa arti ramalan tersebut, meski ada terjemahan bahasa Indonesia di balik lembar tersebut, kadang-kadang pengunjung masih bingung," katanya.

Hermanto mengatakan, kebanyakan pengunjung yang datang adalah kaum muda yang ingin tahu jodoh mereka.

Selain itu, pengunjung juga dapat mencoba air kesehatan dari sumber mata air yang terdapat di pelataran kuil.

"Kami berkeyakinan air tersebut memiliki khasiat untuk kesehatan, banyak pengunjung yang kemari untuk minum air tersebut," ujarnya. (Ant)

Pewarta :
Editor : Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024