Jakarta (ANTARA Sumsel) - Kota Sawahlunto di Sumatera Barat ditetapkan sebagai tuan rumah acara Homestay se-ASEAN pada April 2013.
"Kami akan menjadi tuan rumah dalam acara Homestay Fair ASEAN tahun depan," kata Walikota Sawahlunto, Amran Nur, di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan, pada kesempatan itu kotanya kemungkinan akan dikunjungi sekurang-kurangnya 1.000 peserta acara dari seluruh ASEAN.
Menurut dia, event itu akan sangat potensial menjadi ajang promosi pariwisata kota yang telah menetapkan diri sebagai kota wisata tambang berbudaya tersebut.
"Kami saat ini sudah mempersiapkan berbagai hal untuk menyambut acara ini," katanya.
Pihaknya bertekad untuk mendorong perkembangan bisnis homestay di Sawahlunto bahkan berkeinginan untuk menjadikannya sebagai icon kota.Diharapkan dengan adanya acara tersebut dapat mendorong perekonomian masyarakat, katanya.
Sawahlunto selama ini banyak mengembangkan rumah-rumah penduduk menjadi homestay untuk menampung wisatawan yang datang ke kota itu.
Pada acara Tour de Singkarak beberapa waktu lalu, rumah-rumah penduduk bahkan disulap menjadi homestay untuk menampung 600 atlet dari berbagai negara.
Jumlah hotel di kota itu sendiri sampai saat ini hanya ada dua namun jumlah homestay terus bertambah dari hari ke hari.
"Saat ini sudah ada 76 homestay dengan rate Rp150.000 permalam sudah termasuk sarapan pagi dengan jumlah kamar sekitar 140-an belum termasuk ekstra bed," katanya.
Ia yakin ke depan jumlah itu akan terus berkembang mengingat semakin tingginya minat masyarakat dan swasta untuk berbisnis di bidang itu.
Hal itulah yang menurut dia melatarbelakangi Sawahlunto menjadi tuan rumah acara Homestay se-ASEAN.
"Ke depan kami ingin menjadi kota homestay yang diharapkan mampu menjadi sektor yang mendongkrak kesejahteraan masyarakat di Sawahlunto," katanya.
(H016/S006)
"Kami akan menjadi tuan rumah dalam acara Homestay Fair ASEAN tahun depan," kata Walikota Sawahlunto, Amran Nur, di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan, pada kesempatan itu kotanya kemungkinan akan dikunjungi sekurang-kurangnya 1.000 peserta acara dari seluruh ASEAN.
Menurut dia, event itu akan sangat potensial menjadi ajang promosi pariwisata kota yang telah menetapkan diri sebagai kota wisata tambang berbudaya tersebut.
"Kami saat ini sudah mempersiapkan berbagai hal untuk menyambut acara ini," katanya.
Pihaknya bertekad untuk mendorong perkembangan bisnis homestay di Sawahlunto bahkan berkeinginan untuk menjadikannya sebagai icon kota.Diharapkan dengan adanya acara tersebut dapat mendorong perekonomian masyarakat, katanya.
Sawahlunto selama ini banyak mengembangkan rumah-rumah penduduk menjadi homestay untuk menampung wisatawan yang datang ke kota itu.
Pada acara Tour de Singkarak beberapa waktu lalu, rumah-rumah penduduk bahkan disulap menjadi homestay untuk menampung 600 atlet dari berbagai negara.
Jumlah hotel di kota itu sendiri sampai saat ini hanya ada dua namun jumlah homestay terus bertambah dari hari ke hari.
"Saat ini sudah ada 76 homestay dengan rate Rp150.000 permalam sudah termasuk sarapan pagi dengan jumlah kamar sekitar 140-an belum termasuk ekstra bed," katanya.
Ia yakin ke depan jumlah itu akan terus berkembang mengingat semakin tingginya minat masyarakat dan swasta untuk berbisnis di bidang itu.
Hal itulah yang menurut dia melatarbelakangi Sawahlunto menjadi tuan rumah acara Homestay se-ASEAN.
"Ke depan kami ingin menjadi kota homestay yang diharapkan mampu menjadi sektor yang mendongkrak kesejahteraan masyarakat di Sawahlunto," katanya.
(H016/S006)