Palembang (ANTARA Sumsel) - Pengoperasian empat unit stasiun pengisian bahan bakar gas yang telah dibangun di Palembang ditunda dari jadwal semula awal Juni, dan diperkirakan beroperasi pada awal Juli mendatang.
Masripin Thoyib selaku Kepala Dinas Perhubungan Kota setempat di Palembang, Selasa menjelaskan bahwa mundurnya pengoperasian empat stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) tersebut karena belum ada kepastian kesepakatan antara Kementerian ESDM dengan Pertamina.
"SPBG bantuan dari Kementerian ESDM itu rencananya dikelola Pertamina," katanya.
Menurut dia, kebutuhan fasilitas untuk pengisian bahan bakar gas terlebih lagi setelah dilakukan konversi ratusan unit mobil dinas, taksi, dan angkutan kota beberapa waktu lalu mendesak kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) segera mengoperasikan empat SPBG tersebut.
"Pemerintah rugi kalau tidak segera dioperasionalkan, kan sudah investasi," katanya menjelaskan.
Dijelaskannya, pihaknya telah berusaha untuk mengkonfirmasi hal tersebut kepada Kementrian ESDM dan Pertamina.
Empat SPBG yang bakal beroperasi itu berlokasi di Jalan Subekti Ilir Barat, Jalan Kolonel Haji Barlian, Jalan Ki Merogan Kertapati, dan Jalan R. Soekamto.
Tiap SPBG diperkirakan mampu melayani 400-500 unit kendaraan per hari, sementara hingga saat ini Palembang hanya memiliki satu SPBG di Jalan Demang Lebar Daun dengan layanan hingga 500 kendaraan per hari.
Manager Relation Pertamina Unit Pemasaran II Palembang, Robert NV saat dikonfirmasi secara terpisah menjelaskan bahwa apabila pengoperasian diserahkan ke Pertamina, perusahaan akan minta tim independen mengevaluasi kelayakannya.
Sementara di lapangan saat ini untuk layout, pemilihan lokasi, infrastruktur, dan lain-lain mutlak dieksekusi oleh Kementerian ESDM. Posisi Pertamina saat ini masih menunggu dan melihat saja," katanya.(Feni)
Masripin Thoyib selaku Kepala Dinas Perhubungan Kota setempat di Palembang, Selasa menjelaskan bahwa mundurnya pengoperasian empat stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) tersebut karena belum ada kepastian kesepakatan antara Kementerian ESDM dengan Pertamina.
"SPBG bantuan dari Kementerian ESDM itu rencananya dikelola Pertamina," katanya.
Menurut dia, kebutuhan fasilitas untuk pengisian bahan bakar gas terlebih lagi setelah dilakukan konversi ratusan unit mobil dinas, taksi, dan angkutan kota beberapa waktu lalu mendesak kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) segera mengoperasikan empat SPBG tersebut.
"Pemerintah rugi kalau tidak segera dioperasionalkan, kan sudah investasi," katanya menjelaskan.
Dijelaskannya, pihaknya telah berusaha untuk mengkonfirmasi hal tersebut kepada Kementrian ESDM dan Pertamina.
Empat SPBG yang bakal beroperasi itu berlokasi di Jalan Subekti Ilir Barat, Jalan Kolonel Haji Barlian, Jalan Ki Merogan Kertapati, dan Jalan R. Soekamto.
Tiap SPBG diperkirakan mampu melayani 400-500 unit kendaraan per hari, sementara hingga saat ini Palembang hanya memiliki satu SPBG di Jalan Demang Lebar Daun dengan layanan hingga 500 kendaraan per hari.
Manager Relation Pertamina Unit Pemasaran II Palembang, Robert NV saat dikonfirmasi secara terpisah menjelaskan bahwa apabila pengoperasian diserahkan ke Pertamina, perusahaan akan minta tim independen mengevaluasi kelayakannya.
Sementara di lapangan saat ini untuk layout, pemilihan lokasi, infrastruktur, dan lain-lain mutlak dieksekusi oleh Kementerian ESDM. Posisi Pertamina saat ini masih menunggu dan melihat saja," katanya.(Feni)