Sementara itu, BSI mencatat shifting transaksi e-channel mencapai 98,03 persen per akhir Desember 2024. Sisanya, masih menggunakan layanan transaksi teller di cabang.Adapun jumlah transaksi melalui e-channel mencapai 851 juta transaksi dengan volume sebesar Rp956 triliun pada akhir 2024.
Perseroan berkomitmen untuk terus memperkuat pertahanan keamanan siber perbankan, dan senantiasa mengimbau nasabah agar tetap waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan yang mengatasnamakan BSI.
“Seiring pesatnya perkembangan teknologi serta kebutuhan nasabah untuk produk keuangan digital, BSI menyadari adanya peningkatan risiko keamanan siber. Oleh sebab itu BSI menerapkan dan senantiasa meningkatkan cyber security yang sejalan dengan ketentuan regulator,” kata Wisnu.
Sebelumnya pada Sabtu (8/2), BSI mengumumkan kepada nasabah tentang berlangsungnya pemeliharaan sistem yang dilakukan pada Minggu (9/2) pukul 01.00 hingga 05.00 WIB sehingga layanan transaksi melalui e-channel akan terganggu.
Namun pada Senin (10/2), para nasabah BSI masih menyampaikan keluhan mengenai transaksi yang masih berlangsung, baik melalui aplikasi Byond by BSI maupun layanan e-channel lainnya seperti ATM.
Merespons hal tersebut, BSI pada Senin (10/2) sore menyampaikan bahwa proses upgrade sistem masih berlangsung. Dengan layanan e-channel yang masih mengalami kendala, nasabah dapat bertransaksi melalui kantor cabang BSI.
Pada Senin (10/2) malam, BSI menyampaikan informasi terbaru mengenai upgrade sistem yang sudah selesai sehingga layanan e-channel BSI Mobile, BsiNet, ATM, EDC, QRIS, Merchant App, kartu debit GPN dan Visa. Kecuali Byond by BSI, aplikasi tersebut masih mengalami gangguan hingga Selasa (11/2).
Terbaru per hari ini atau Rabu, BSI pun memastikan bahwa seluruh layanan e-channel, termasuk Byond by BSI, sudah sepenuhnya normal kembali.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BSI pastikan semua layanan e-channel sudah normal, termasuk Byond