Jakarta (ANTARA) - Guna memperkuat ekonomi para petani kopi di wilayah pedesaan, Peter Hari Coffee membuat sebuah gerakan yang diawali dengan peluncuran produk kantong kopi (Drip Coffee) dengan nama Peter Hari Coffee.
Pendiri Peter Hari Coffee Petrus Hariyanto mengatakan merasa penting untuk menjembatani ekonomi perdagangan yang lebih adil antara produsen di wilayah pedesaan dengan konsumen di perkotaan.
Oleh karenanya, produk kantong kopi ini diambil dari para pekebun kopi di dusun Sarongge, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Para petani kopi di Sarongge adalah mantan petani sayur yang pernah bercocok tanam di kebun sayur di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Perkebunan sayur di wilayah itu semakin meluas dan menimbulkan ancaman deforestasi. Kini mereka menjadi petani kopi sekaligus ikut menginisasi upaya merawat hutan.
Lahan yang dulu adalah kebun sayur telah menjelma menjadi pohon-pohon endemik setinggi 20 meter. Mereka juga memanfaatkan dengan baik izin perhutanan sosial yang diberikan negara untuk ditanami tanaman kopi.
Petrus mengatakan produk kopi kantong Peter Hari Coffee seri "Pembakar Semangat" adalah house blended kopi fine Robusta dan Arabica dari Sarongge. Tanaman kopi Robusta berasal dari dataran dengan ketinggian 900 di atas permukaan laut.
Buah kopi dipilih secara selektif dan diolah dengan teknik natural atau dry process yaitu dengan menjemurnya secara langsung dan biji kopi dibolak-balik dalam kurun waktu tertentu secara berkala agar mendapatkan terpapar oleh sinar matahari secara merata.
Buah kopi pada teknik ini masih dalam berbentuk ceri dengan lapisan yang akan mengelupas ketika mengering.
Sementara untuk biji Arabica diolah secara full wash yaitu buah kopi yang sudah dipanen akan difermentasi selama 12 jam. Air dari kaki gunung yang bersih membuat buah kopi arabica Sarongge menjadi lebih segar dan mengeluarkan rasa terbaiknya dari buah kopi yang ditanam.
Produk dari Peter Hari Coffee ini dapat ditemukan di Kedai Tempo, Jakarta.
Petrus berharap dengan membuat kantong kopi ini maka sirkulasi ekonomi yang berkeadilan akan mulai tercipta.
Berita Terkait
Komnas Perempuan: Stop salahkan korban kekerasan
Jumat, 29 November 2024 17:01 Wib
Prajurit TNI jalan kaki tiga hari kawal logistik Kampung Oya
Selasa, 26 November 2024 17:05 Wib
Presiden Prabowo naikkan Rp2 juta guru non-ASN dan 1 gaji pokok ASN
Selasa, 26 November 2024 16:44 Wib
Disdukcapil OKU tetap buka berikan layanan di hari pencoblosan Pilkada 2024
Selasa, 26 November 2024 17:00 Wib
Pemkot Palembang ajak guru bersiap untuk kolaborasi makan gratis
Senin, 25 November 2024 21:56 Wib
Dua hari jelang Pilkada 2024, Cawabup Ciamis Jabar meninggal dunia
Senin, 25 November 2024 16:11 Wib
Guru Supriyani bebas dan dapat afirmasi jadi PPPK
Senin, 25 November 2024 15:07 Wib
PGRI setuju penghapusan zonasi sekolah untuk pemerataan pendidikan
Senin, 25 November 2024 14:55 Wib