Sean yang dipercaya menjadi starting driver langsung melejit. Start dari posisi 4 kelas LMP2, andalan Team Jagonya Ayam KFC Indonesia ini langsung memimpin lomba melewati tiga pebalap sekaligus.
Saat pit stop, Sean tidak mengganti ban dan dampaknya ban belakang terdegradasi besar. Sean pun kesulitan, walau dia tetap ada di posisi dua saat berganti kemudi dengan Robin Frinjs.
Fondasi bagus yang dibuat Sean benar-benar dimanfaatkan oleh Robin. Pebalap Belanda memang masih ada di posisi dua, tapi dia mendekati Edward Jones (JOTA #28) walau belum bisa menyusulnya semata dia harus menahan performa ban.
Tapi pit stop yang bagus dari kru WRT, di mana Robin dilayani 3 detik lebih cepat, membuat dia keluar di depan Jones. Ketika sudah ada di depan itu Robin memperlebar selisih waktu dari 5 detik, lalu 7, 10, 12, 14, 17, hingga sekitar 22 detik saat dia masuk pit dan diganti Dries Vanthoor.
Pebalap Belgia pengganti Rene Rast itu bertarung dengan Jonathan Aberdein (JOTA #28) untuk P1. Gap memang berhasil dipangkas oleh Aberdein menjadi sekitar 1,5 detik sebelum pit stop untuk masing-masing, tapi lagi-lagi kerja pit yang bagus membuat Vanthoor keluar dan masuk ke trek sekitar 4 detik di depan Aberdein.
Vanthoor memanfaatkan jarak itu untuk bahkan memperbesarnya lebih dari 14 detik hingga kendali berganti lagi ke Robin. Bahkan sebelum pit stop Aberdein disusul oleh Antonio Felix da Costa (JOTA #38).
Dengan kecepatan yang dimiliki seperti di penampilan awal, Robin mempertahankan posisi pertama itu sampai finis. Ini adalah kemenangan kedua WRT #31 setelah sukses serupa di Spa-Francorchamps, Belgia. Dan mereka pun jadi tim pertama yang bisa menang dua kali di musim ini.