Alibaba tawarkan solusi digital bagi peritel terdampak COVID-19

id Alibaba, alibaba virus corona, ritel digital, ritel covid 19, perdagangan digital covid 19

Alibaba tawarkan  solusi digital bagi peritel terdampak COVID-19

Logo Alibaba Cloud dalam Alibaba Cloud Day 2020 di Jakarta, Kamis (16/1/2020). (ANTARA/Arindra Meodia)

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan asal China, Alibaba melalui pusat intelijen data Alibaba Cloud menawarkan solusi perdagangan digital atau e-commerce bagi ritel konvensional yang terdampak wabah virus corona jenis atau atau COVID-19.

"Dalam kondisi ini, bisnis menghadapi berbagai tantangan termasuk di antaranya akses terbatas pada pasokan, menurunnya permintaan konsumen dan berkurangnya jumlah konsumen yang datang ke toko," kata Presiden Bisnis Internasional Alibaba Cloud Intelligence Selina Yuan dalam siaran pers di Jakarta, Senin.

Menurut dia, solusi khusus itu akan memungkinkan peritel meluncurkan kanal e-commerce bisnis langsung ke pelanggan (B2C) dalam waktu lima hari.

Dia menjelaskan keunggulan utama dari solusi e-commerce yaitu kemampuan bagi peritel untuk meningkatkan pengalaman berbelanja omnichannel dalam beberapa hari saja.

Pakar Alibaba Cloud yang memiliki banyak pengalaman dalam bidang e-commerce akan memberikan pelatihan praktik jarak jauh dengan fokus pada pasar.

Solusi itu, kata dia, mendukung tiga model bisnis yaitu B2C, antarpelaku bisnis hingga ke konsumen (B2B2C), dan online-to-offline
(O2O).

Pelaku bisnis dapat meluncurkan kanal B2C dalam lima hari dan B2B2C atau O2O dalam waktu kurang dari 25 hari.

Ia mengklaim sejumlah perusahaan di China yang sebelumnya terdampak COVID-19 mampu bangkit setelah memanfaatkan solusi tersebut.

Selina menuturkan sebuah perusahaan kosmetik yang berbasis di China, Lin Qingxuan adalah salah satu contoh dari banyak perusahaan yang terkena dampak wabah COVID-19.

Perusahaan itu, kata dia, terpaksa menutup setengah dari lokasi toko mereka sementara waktu, ditambah lagi dengan penurunan drastis pengunjung pada toko fisik mereka hingga membuat penjualan anjlok hingga 90 persen selama musim belanja Tahun Baru Imlek 2020.

Namun, dengan bantuan solusi e-commerce Alibaba Cloud, ia mengklaim perusahaan itu mampu mengubah model bisnisnya.

Perusahaan mulai mengadakan sesi livestreaming atau tayangan dalam jaringan untuk merekomendasikan produk mereka pada saluran e-commerce.

Alhasil, lanjut dia, tayangan itu menarik lebih dari 60 ribu penonton dan berhasil menjual lebih dari 400 ribu botol minyak camelia.

"Dengan pelatihan langsung kami dapat dengan cepat meningkatkan kemampuan livestreaming, melakukan perencanaan sumber daya dan menerapkan layanan pelanggan omnichannel, yang membantu kami meraih pencapaian besar selama waktu sulit ini," kata pendiri Lin Qingxuan Sun Laichun dalam siaran pers.

Alibaba Cloud meluncurkan kampanye khusus untuk mendukung bisnis melawan virus COVID-19 melalui teknologi.

Perusahaan yang memenuhi syarat akan ditawarkan 1.000 dolar kredit cloud dan dapat mendaftar solusi e-commerce secara gratis selama tiga bulan.