Halep akan jadi tantangan terberat Coco di Wimbledon
Jakarta (ANTARA) - Petenis remaja AS Cori 'Coco' Gauff telah merebut hati penggemar bersama mimpinya dengan melaju ke putaran keempat Wimbledon, tetapi tantangan berat sudah menunggu karena ia akan menantang unggulan ketujuh Simona Halep pada Senin.
Popularitas pemain berusia 15 tahun ini langsung meroket selama penampilan di All England Club, arena turnamen tenis tertua di dunia itu, dan karena potensinya menarik perhatian penonton, panitia pun rela memberinya panggung istimewa, yaitu bertanding di Centre Court pada pertandingan babak ketiga.
Gauff pun tidak mengecewakan, ketika ia berhasil menyelamatkan dua match point untuk mengalahkan Polona Hercog 3-6 7-6 (7) 7-5, dan ia pun kemudian disejajarkan dengan sesama petenis AS Jennifer Capriati, yang masuk ke 10 besar pada usia 14 tahun.
Meskipun Capriati harus berjuang dengan ketenaran pada usia muda, Gauff tampaknya tidak akan menyusul nasib Capriati yang cepat pudar pada usia dewasa. Gauff mendapat pujian dari pemenang Grand Slam 23 kali Serena Williams yang menyatakan terkesan dengan kedewasaannya.
"Salah kalau saya memberinya nasihat. Dia baik-baik saja," kata Williams. "Memang ada beberapa anak berusia 15 tahun, seperti saya, yang tidak tahu apa yang harus dilakukan di Wimbledon."
"Coco memiliki level berbeda. Dia benar-benar cakap dan siap. Tidak semua anak berusia 15 tahun seperti itu," kata Williams menambahkan.
Juara delapan kali Wimbledon, Roger Federer juga mengamati sepak terjang Coco dalam debutnya di Grand Slam.
"Saya bermain buruk pada usia 15, tidak bisa berada di lapangan lebih dari satu setengah jam. Saya akan keluar lapangan," kata Federer.
"Dia tampaknya berkembang, dia bergerak dengan baik. Itu salah satu kekuatan besarnya. Dan pikirannya, yang tidak Anda temukan pemain pemain muda."
Keberhasilan Gauff diletakkan pada pola berpikirnya di lapangan dan strategi yang selalu berubah, kemampuan untuk mengatasi bila menghadapi kesulitan. Bagi Halep, mantan petenis nomor satu dunia, Coco tentu akan menjadi halangan yang berbahaya.
Halep mengakui bahwa ia belum pernah menyaksikan pertandingan Gauff sebelumnya dan sempat mengira bahwa Hercog-lah yang akan tampil sebagai pemenang pada pertandingan babak ketiga tersebut.
"Saya sering memperhatikan permainannya (Halep)," kata Gauff. "Saya tidak pernah berlatih bersama dia. Saya tidak tahu bagaimana jadinya ketika saya benar-benar menghadapinya. Tapi saya sudah mengenal baik permainannya karena sering memperhatikannya," kata Gauff mengomentari calon lawan.
Popularitas pemain berusia 15 tahun ini langsung meroket selama penampilan di All England Club, arena turnamen tenis tertua di dunia itu, dan karena potensinya menarik perhatian penonton, panitia pun rela memberinya panggung istimewa, yaitu bertanding di Centre Court pada pertandingan babak ketiga.
Gauff pun tidak mengecewakan, ketika ia berhasil menyelamatkan dua match point untuk mengalahkan Polona Hercog 3-6 7-6 (7) 7-5, dan ia pun kemudian disejajarkan dengan sesama petenis AS Jennifer Capriati, yang masuk ke 10 besar pada usia 14 tahun.
Meskipun Capriati harus berjuang dengan ketenaran pada usia muda, Gauff tampaknya tidak akan menyusul nasib Capriati yang cepat pudar pada usia dewasa. Gauff mendapat pujian dari pemenang Grand Slam 23 kali Serena Williams yang menyatakan terkesan dengan kedewasaannya.
"Salah kalau saya memberinya nasihat. Dia baik-baik saja," kata Williams. "Memang ada beberapa anak berusia 15 tahun, seperti saya, yang tidak tahu apa yang harus dilakukan di Wimbledon."
"Coco memiliki level berbeda. Dia benar-benar cakap dan siap. Tidak semua anak berusia 15 tahun seperti itu," kata Williams menambahkan.
Juara delapan kali Wimbledon, Roger Federer juga mengamati sepak terjang Coco dalam debutnya di Grand Slam.
"Saya bermain buruk pada usia 15, tidak bisa berada di lapangan lebih dari satu setengah jam. Saya akan keluar lapangan," kata Federer.
"Dia tampaknya berkembang, dia bergerak dengan baik. Itu salah satu kekuatan besarnya. Dan pikirannya, yang tidak Anda temukan pemain pemain muda."
Keberhasilan Gauff diletakkan pada pola berpikirnya di lapangan dan strategi yang selalu berubah, kemampuan untuk mengatasi bila menghadapi kesulitan. Bagi Halep, mantan petenis nomor satu dunia, Coco tentu akan menjadi halangan yang berbahaya.
Halep mengakui bahwa ia belum pernah menyaksikan pertandingan Gauff sebelumnya dan sempat mengira bahwa Hercog-lah yang akan tampil sebagai pemenang pada pertandingan babak ketiga tersebut.
"Saya sering memperhatikan permainannya (Halep)," kata Gauff. "Saya tidak pernah berlatih bersama dia. Saya tidak tahu bagaimana jadinya ketika saya benar-benar menghadapinya. Tapi saya sudah mengenal baik permainannya karena sering memperhatikannya," kata Gauff mengomentari calon lawan.