PT Indocement targetkan penjualan 4 persen

id Indocement Tunggal Prakasa

PT Indocement targetkan penjualan 4 persen

Media Relation, M. Rizky Dinihari (kiri) dan SHE & CSR Dept Head, H. Teguh Imam Basuki (tengah). (Antaranews Kalsel/imam)

Kotabaru (ANTARA) - Produsen semen  PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. memasang target pertumbuhan penjualan hasil produksi sebesar 4 persen selama 2019.

"Target pertumbuhan pasar yang kita pasang kisaran 4 persen, sama dengan tahun lalu (2018)," kata Media Relation PT Indoncement, M. Rizky Dinihari di Kotabaru, Kalimatan Selatan, Jumat.

Seperti pada periode 2018, manajemen memasang target 4 persen, dan terealisasi hingga akhir tahun sebesar 5 persen.

Diakui, manajemen dalam memasang target tidak terlalu tinggi, karena selalu mempertimbangkan kondisi perekonomian dan yang lainnya, termasuk kebijakan pemerintah.

Seperti periode Januari-Maret, di tengah kondisi industri semen nasional yang kelebihan kapasitas, perseroan membukukan penjualan  minus1,2 persen, mengikuti pertumbuhan konsumsi semen nasional yang juga negatif sebesar 0,4 persen.

Pangsa pasar perseroan relatif stabil di tingkat 26,2 persen. Harga jual stabil setelah kenaikan di semester II pada 2018, dan penurunan harga bahan bakar akibat menurunnya harga beli batubara menjadi faktor utama yang meningkatkan margin perseroan di kuartal I 2019.

"Manajemen merasa optimistis target pertumbuhan 4 persen akan tercapai, dengan beberapa pertimbangan yang dapat mempengaruhi permintaan pasar domestik," tambah Rizky didampingi CSR Section Head  Nor Imansyah..

Dia mengungkapkan triwulan pertama 2019, Indocement juga telah membukukan volume penjualan semen pasar di pasar domestik sebesar 4,2 juta ton, atau turun sekitar 1,2 persen (49 ribu ton) lebih rendah dari penjualan periode yang sama 2018.

Permintaan semen di pasar domestik nasional pada periode tersebut juga turun sebesar 0,4 persen, sehingga mengakibatkan pangsa pasar perseroan juga turun dari 26,4 persen di kuartal I - 2018 menjadi 26,2 persen kuartal I - 2019.

Rizky menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan klinker domestik, perseroan meningkatkan penjualan klinker di pasar domestik sebesar 63,1 persen naik dibandingkan 2018 yaitu sebesar 195 ribu ton pada kuartal I, menjadi 319 ribu ton pada kuartal I - 2019.

Secara keseluruhan, lanjut dia, total penjualan perseroan kuartal I - 2019 naik sebesar 2,4 persen menjadi 4,5 juta ton (kuartal I - 2018 4,4 juta ton).

Dengan naiknya penjualan tersebut, manajemen membukukan pendapatan neto perseroan juga meningkat sebesar 8,5 persen menjadi Rp3,7 triliun dibandingkan kuartal I - 2018 Rp3,4 triliun, karena didorong oleh naiknya harga jual sebesar 6 persen dan juga ditopang peningkatran volume penjualan sebesar 2,4 persen.

Untuk mengimbangi peningkatan biaya produksi karena kenaikan harga beli batubara, bahan bakar dan biaya pengepakan, dan juga melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US dollar pada 2018, maka perseroan menaikkan rata-rata harga jual di seluruh Indonesia.