Kata BPS pendidikan dan kesehatan generasi milenial lebih baik

id Kesehatan,Pendidikan,generasi milenial

Kata BPS pendidikan dan kesehatan generasi milenial lebih baik

Arsip - Sejumlah peserta berswafoto saat acara Deklarasi Permartabatan Penggunaan Bahasa Indonesia di Lapangan Merdeka Ambon, Sabtu (24/11/2018). Acara tersebut digelar untuk mengingatkan generasi milenial agar kembali menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. (ANTARA FOTO/Tiara Salampessy/ama.)

....Rata-rata lama sekolah generasi milenial 10,04 tahun....
Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Badan Pusat Statistik (BPS) mengemukakan tingkat pendidikan dan kesehatan generasi milenial lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.

"Rata-rata lama sekolah generasi milenial 10,04 tahun, sementara generasi X hanya 8,07 tahun dan generasi 'baby boom" dan veteran hanya 4,95 tahun," kata Kepala Seksi Indikator Stastistik Sosial pada Badan Pusat Statistik (BPS) Indah Budiati dalam Seminar Publikasi Data dan Informasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 2018 yang diadakan di Jakarta, Selasa (27/11).

Selain itu, angka melek huruf generasi milenial mencapai 99,39 persen, sementara generasi X 96,44 persen dan generasi "baby boom" dan veteran hanya 80,91 persen.

Angka kesakitan generasi milenial juga paling sedikit, yaitu hanya 8,63 persen, sementara generasi X 14,21 persen dan generasi "baby boom" dan veteran 25,55 persen.

"Rata-rata lama sakit generasi milenial selama setahun hanya 4,74 hari, sedangkan generasi X 5,96 hari dan generasi 'baby boom' dan veteran 8,30 hari," katanya.

Indah mengatakan yang termasuk generasi milenial adalah mereka yang lahir dalam rentang 1980 hingga 2000, sedangkan generasi X pada rentang 1960 hingga 1979 dan generasi "baby boom" dan veteran sebelum 1960.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerjasama dengan BPS mengadakan Seminar Publikasi Data dan Informasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 2018.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise dalam sambutannya yang disampaikan Sekretaris Menteri Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan data dan informasi memiliki posisi yang strategis dalam penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan.

"Khususnya dalam memberikan gambaran dan fakta di lapangan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, sebagai pondasi dalam menyusun regulasi, kebijakan program sekaligus dasar melakukan evaluasi dan referensi serta justifikasi dalam menyelesaikan suatu masalah," katanya.