Chicago (Antara/Xinhua) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena pelemahan dolar AS mempertahankan kontrak logam mulia berakhir di atas batas psikologis 1.200 dolar per ounce untuk sesi ketujuh berturut-turut.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 5,4 dolar AS atau 0,45 persen, menjadi ditutup pada 1.208,3 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya turun 0,11 persen menjadi 94,53 pada pukul 20.00 GMT. Dolar AS melemah di sebagian besar sesi perdagangan karena kekhawatiran para pedagang tentang perselisihan perdagangan berkurang.
Emas biasanya bergerak ke arah yang berlawanan dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Sehari sebelumnya, emas berjangka turun karena penguatan dolar AS dan kenaikan ekuitas AS mengurangi minat investasi terhadap logam mulia. Namun, kontrak emas masih diperdagangkan di atas 1.200 dolar AS per ounce.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember bertambah 9,5 sen AS atau 0,67 persen, menjadi menetap di 14,28 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober naik 7,0 dolar AS atau 0,86 persen, menjadi ditutup pada 821,9 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Harga emas Antam naik jadi Rp1,222 juta per gram
Kamis, 28 Maret 2024 9:09 Wib
Harga emas Antam naik jadi Rp1,213 juta per gram
Selasa, 26 Maret 2024 10:33 Wib
Harga emas Antam stabil di Rp1,203 juta per gram
Senin, 25 Maret 2024 11:03 Wib
Harga emas Antam naik Rp6 ribu jadi Rp1,199 juta per gram
Selasa, 19 Maret 2024 9:18 Wib
Harga emas naik jelang pertemuan FOMC
Selasa, 19 Maret 2024 9:05 Wib
Harga emas turun karena penguatan indeks dolar AS
Rabu, 13 Maret 2024 8:10 Wib
Harga emas naik karena adanya ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter
Rabu, 6 Maret 2024 8:21 Wib
Harga emas Antam hari ini naik Rp22.000 jadi Rp1,164 juta per gram
Sabtu, 2 Maret 2024 12:01 Wib