Sumsel pantau perkembangan titik api

id karhutla,bpbd,kebakaran hutan,kebakaran lahan, titik api,titik panas

Sumsel pantau perkembangan  titik api

Kru helikopter MI-18Mtv-1 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengamati kepulan Asap yang membubung tinggi dari lahan yang terbakar di Pulu Beruang, Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Kamis (13/9). (ANTARA News Sumsel/Nova Wahyudi/I016/18)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan akan terus memantau perkembangan titik panas/api (hospot) di  di wilayah meski penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang sudah selesai.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan Iriansyah di Palembang, Jumat, mengatakan pemantauan perkembangan titik api penting mengingat saat ini masih kemarau.

"Memang hujan sudah turun namun masih dengan intensitas rendah sehingga titik api bisa saja timbul," kata dia.

Dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan tersebut, pihaknya melaksanakan rapat koordinasi bersama instansi terkait.

Jadi rapat koordinasi tersebut untuk memaksimalkan pemantauan titik api yang menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan, ujar dia.

Menurut dia, selain itu untuk mengiventarisasi semua kegiatan yang dilakukan Subsatgas Posko Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) baik melalui darat maupun udara dengan mengevaluasi laporan dari masing-masing organisasi perangkat daerah terkait.

Jadi apa yang sudah, sedang dan akan dilakukan dalam mengantisipasi karhutla dimasing-masing wilayah harus diterus diutamakan serta dikoordinasikan, kata dia.

Prakiraan BMKG awal musin hujan 2018 di Sumsel akan berlangsung antara bulan Oktober Minggu I hingga November Minggu III, artinya musim kemarau masih berlangsung.

Jadi kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan harus tetap diperlukan walaupun berdasarkan pantauan satelit LAPAN titik api berkurang dan jarak pandang baik.

Diharapkan pemantauan tetap dilakukan karena kebakaran hutan dan lahan bisa saja terjadi karena api sangatlah sulit dipadamkan, kata dia.

Ia menjelaskan, bila ingin menghilangkan sama sekali kebakaran itu sangat sulit, tetapi upaya dapat lakukan  sehingga secepatnya dipadamkan agar dampak asap yang ditimbulkan dapat dicegah sedini mungkin (T.U005)