Denpasar (ANTARA News Sumsel) - Desa Kesiman Kertalangu, Kota Denpasar, Bali menyelenggarakan pementasan budaya dengan tema "Semarak Budaya Kesiman Kertalangu" yakni lomba gong kebyar anak-anak dan dewasa serta pementasan musik lokal.
Ketua Panitia Penyelenggara "Semarak Kesiman Kertalangu" I Made Semara Putra, di Denpasar, Minggu, mengatakan kegiatan tersebut sebagai upaya pelestarian kebudayaan Bali di tengah kemajuan era globalisasi.
"Jika kesenian tradisional tidak dilakukan pembinaan dan pelestarian, maka dikhawatirkan kebudayaan tersebut di ambang punah. Karena itu pelestarian harus dimulai sejak dini, yaitu melalui pementasan gong kebyar anak-anak," ujarnya.
Semara Putra lebih lanjut mengatakan berkesenian tradisional harus dipacu dengan berbagai kegiatan, seperti lomba, diharapkan generasi muda akan tertarik untuk belajar berkesenian.
"Kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari dan berakhir Minggu (25/3) malam ini, juga mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Denpasar, karena Denpasar memiliki slogan sebagai kota budaya sehingga pelestarian budaya terus ditingkatkan," katanya pula.
Semara Putra menjelaskan, Desa Kesiman Kertalangu sebelumnya juga menyelenggarakan lomba pawai ogoh-ogoh atau boneka raksasa dengan wajah menyeramkan yang digelar pada "Malam Pangerupukan Nyepi" Selasa (16/3).
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan pelestarian kebudayaan melalui lomba gong kebyar merupakan salah satu bentuk pemberdayaan warga yang harus terus didukung oleh seluruh komponen masyarakat.
"Desa Kesiman Kertalangu memiliki potensi kebudayaan cukup banyak, karena itu perlu digali agar bermanfaat bagi kehidupan masyarakat setempat dan warga Kota Denpasar," ujarnya.
Jaya Negara mengharapkan semua potensi yang dimiliki masyarakat harus digali dan dilestarikan, selanjutnya dipertunjukkan kepada warga, sehingga mereka mengenal lebih dekat potensi yang dimiliki dalam lingkungan masyarakat.
"Kami mendukung pelestarian kebudayaan yang ada di Desa Kesiman Kertalangu khususnya dan Denpasar pada umumnya, sehingga kebudayaan tersebut akan dikenal seluruh masyarakat Bali," katanya.