Gajah liar melahirkan di balai raja

id gajah liar,gajah melahirkan,berita sumsel,berita palembang,bayi gajah lahir,BBKSDA Riau ,gajah

Gajah liar melahirkan di balai raja

Seekor Gajah liar . (ANTARA FOTO/Abuyahya)

Pekanbaru (Antaranews Sumsel) - Seekor gajah liar Sumatera (Elephas maximus sumatransus) melahirkan seekor bayi gajah di kawasan Suaka Margastwa Balai Raja, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

"Kelahiran bayi gajah Sumatera ini membawa angin segar karena gajah merupakan salah satu spesies terancam punah," kata Kepala Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dian Indriati di Pekanbaru, Rabu.

Dian menuturkan bahwa kelahiran gajah tersebut terpantau oleh pegiat pemerhati satwa yang menjadi mitra BBKSDA Riau, Rimba Satwa Foundation (RSF). Lembaga itu aktif memantau pergerakan gajah liar di SM Balai Raja, yang merupakan salah satu dari sembilan kantong gajah di Provinsi Riau.

Bahkan, induk gajah betina yang diperkirakan berusia sekitar 40 tahun itu telah diberi nama Seruni.

Dari pantauan RSF, lanjut Dian, terlihat bekas jejak kaki gajah di kawasan tersebut sekitar empat hari yang lalu. Setelah ditelusuri, dipastikan benar bahwa gajah Seruni yang sebelumnya terpantau hamil telah melahirkan.

"Diperkirakan bayi gajah lahir sekitar sepekan yang lalu," ujar Dian.

Lebih jauh, Dian menggambarkan bahwa bayi gajah tersebut terlihat lincah dan sehat. Akan tetapi, hingga kini tim di lapangan belum berhasil mengidentifikasi jenis kelamin bayi gajah tersebut.

"Induk gajah masih terus mengawal anaknya. Selain itu, juga ada dua gajah dewasa lainnya yang terus berada di dekat bayi gajah tersebut," tuturnya.

Dian menjelaskan bahwa BBKSDA Riau bersama mitra akan terus berupaya melakukan penyelamatan dan pelestarian satwa dilindungi, terutama gajah.

Secara keseluruhan, Dian memperkirakan saat ini populasi gajah di Provinsi Riau mencapai 330-340 ekor. Populasi gajah itu mendiami sembilan kantong gajah yang menyebar di Bumi Lancang Kuning tersebut.

Namun, populasi gajah terus terancam dengan maraknya aksi pembalakan liar, perambahan hutan hingga kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi tersebut.
(T.KR-BAA/F.B. Anggoro)