Kemristekdikti luncurkan BOPTN

id Kemristekdikti,Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri,berita palembang,berita sumsel,pembiayaan penelitian,apbn

Kemristekdikti luncurkan BOPTN

Kemristekdikti (Antarasumsel.com/17/Grafis)

Jakarta (Antaranews Sumsel)- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) meluncurkan pendanaan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat 2018 di Jakarta, Selasa.

"Dana riset kalau dilihat dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), nilai totalnya Rp24,9 triliun atau sekitar 1,1 persen dari APBN," ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir.

Dari Rp24,9 triliun tersebut, lanjut dia, hanya Rp10,9 triliun digunakan untuk penelitian. Sisanya digunakanya untuk pelatihan maupun peningkatan kapasitas peneliti.

Mantan Rektor Universitas Diponegoro itu menambahkan jumlah tersebut amat kecil dibandingkan negara lain.

"Dana penelitian kita sebanyak 81 persen dibiayai negara, bantuan dari swasta untuk penelitian baru 18 persen," tambah dia.

Untuk BOPTN Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk 2018 sebanyak Rp1,29 triliun dengan total judul penelitian sebanyak 18.433 judul, dan total dana untuk pengabdian kepada masyarakat adalah Rp138,8 miliar dengan total sebanyak 2.201 judul.

"Jumlah penelitian yang didanai lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya, dari 15.124 judul menjadi 18.433 judul."

Dalam kesempatan itu, Nasir berpesan kepada perguruan tinggi untuk tidak hanya menjadikan riset sekadar karya ilmiah namun juga memiliki nilai manfaat bagi masyarakat, serta bisa menjadi inovasi dan industri.

"Sehingga jurnal bukan sekedar alat diseminasi saja, tetapi sebagai filter atas substansi hasil riset. Jadi kalau hasil riset hanya asal didesiminasikan di sembarang jurnal menjadi kurang bermakna, baik bagi pelaku, institusi dan negara yang membiayai, " imbuh dia.

Untuk total judul dan dana penelitian, sesuai dengan bidang fokusnya yakni pangan dan pertanian sebanyak 2.708 judul, kesehatan dan obat sebanyak 2.571 judul, energi dan energi terbarukan sebanyak 1.018 judul, pertahanan dan keamanan sebanyak 78 judul.

Berikutnya, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebanyak 2.097 judul, kemaritiman sebanyak 429 judul, kebencanaan sebanyak 537 judul, tansportasi sebanyak 331 judul, material maju sebanyak 994 judul dan sosial humaniora sebanyak 7.670 judul.