Realisasi program Indonesia pintar baru 65 persen

id pendidikan,Program Indonesia Pintar,siswa sekolah,Disdikbud Rejang Lebong,berita palembang,berita sumsel

Realisasi program Indonesia pintar baru 65 persen

Dokumentasi Peluncuran Pendidikan Karakter. (ANTARA /Idhad Zakaria)

Rejang Lebong (Antaranews Sumsel) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan realisasi Program Indonesia Pintar (PIP) untuk pelajar SD di daerah ini baru mencapai 65 persen.

Kabid Pengelolaan Sekolah Dasar Disdikbud Rejang Lebong Deri Efendi, di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan jumlah pelajar SD yang menerima bantuan dari pemerintah pusat dalam program PIP tersebut sebanyak 8.576 siswa yang tersebar dalam 15 kecamatan.

"Pelajar SD yang menerima bantuan ini berasal dari kalangan tidak mampu mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI, per tahun mendapatkan bantuan mulai dari Rp250.000 hingga Rp450.000," katanya lagi.

Program yang sudah digulirkan di Rejang Lebong sejak 2016 lalu ini, ujar dia, belum berjalan maksimal kalangan penerimanya tersebut merupakan pelajar bukan hanya tinggal di wilayah kecamatan dalam kota namun juga tinggal di pelosok.

Kendala yang dihadapi pelajar yang menerima bantuan ini adalah tidak adanya kelengkapan administrasi kependudukan seperti KTP atau KK yang menjadi syarat untuk mengambil uang di bank yang ditunjuk.

Selain itu, tidak semua kecamatan di Rejang Lebong memiliki bank, sehingga mereka harus mengajak orang tuanya pergi ke kota atau kecamatan terdekat, sedangkan mayoritas orang tua mereka adalah petani kebanyakan tinggal di desa atau kebun.

Sementara itu, staf pengelola khusus PIP Disdikbud Rejang Lebong Al Fajar menambahkan dari jumlah pelajar yang menerima bantuan PIP ini pada beberapa sekolah yang mereka survei sudah tidak lagi bersekolah, sehingga keberadaannya harus dicoret dari daftar penerima bantuan.

Bantuan PIP itu, kata dia, disalurkan kepada masing-masing pelajar yang dianggap layak menerimanya oleh pemerintah pusat secara langsung, sedangkan pihak sekolah hanya memberikan data calon penerimanya melalui operator PIP.

"Besar bantuan PIP ini terhitung sejak tahun 2016 lalu sampai akhir 2017 ini jumlahnya lebih dari Rp13 miliar, bantuan ini selagi penerimanya dianggap layak dan masih masuk dalam Dapodik nantinya setelah meneruskan ke SMP masih akan dapat bantuan ini," ujarnya pula.

Dia berharap bantuan ini nantinya bisa tersalurkan hingga 100 persen, mengingat perbankan yang ditunjuk pemerintah pusat dalam program PIP mulai 2018 nanti akan melakukan program jemput bola dengan mendatangi sekolah-sekolah yang siswanya menerima bantuan PIP.