Pusri buat lahan percontohan dampingi petani kopi

id pupuk, pusri, demplot, lahan, pertanian, perkebunan, kopi, lahat

Pusri buat lahan percontohan dampingi petani kopi

Direktur PT Pusri Mulyono Prawiro (kanan) memberikan kunci secara simbolis pada peresmian demplot kopi disaksikan Bupati Lahat Aswari Rivai di Lahat, Senin (20/11). (Humas Pusri)

Palembang (ANTARA Sumsel) - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) membuat lahan percontohan kopi di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan untuk mendampingi petani setempat mengaplikasikan teknologi pertanian terbaru.

Direktur Utama PT Pusri Mulyono Prawiro dalam peresmian demplot di Lahat, Senin, mengatakan, Pusri menggarap lahan percontohan seluas total 2 hektare di Kecamatan Kota Agung dan Kecamatan Gumay Ulu dengan harapan dapat dijadikan rujukan petani untuk belajar.

"Pada demplot ini diperlihatkan secara langsung penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti meningkatkan hasil produksi pertanian, khususnya kopi," kata Mulyono didampingi Bupati Lahat Aswari Rivai.

Melalui program Komite Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K), Pusri menggandeng Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) untuk memberikan edukasi mengenai cara budidaya tanaman kopi mulai dari semai tanaman, pengelolaan tanah, penanaman, pemeliharaan dan perawatan dan panen.

Selain memberikan edukasi mengenai cara budidaya tanaman kopi yang baik kepada petani, Pusri juga mengedukasi penggunaan pupuk dengan dosis berimbang, serta pemanfaatan produk-produk inovasi pusri untuk meningkatkan produktivitas tanaman kopi.

Produk pupuk itu yaitu pupuk mikro Nutremag yang cocok digunakan pada tanah masam, pupuk hayati Bioripah yang telah diuji dan bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi pemupukan serta ramah lingkungan, serta pupuk Pusri Organik Cair yang dapat memperbaiki kondisi tanah dan meningkatkan hasil panen.

Selain demplot, Pusri juga meluncurkan Klinik Tani dan Mantri Tani untuk memberikan pelayanan terbaik dan profesional kepada petani melalui pemberian edukasi terkait budidaya tanaman serta penanganan permasalahan pupuk dan hama/penyakit tanaman.

"Lahat menjadi Kabupaten pertama di Sumatera Selatan yang memiliki Klinik Tani dan Mantri Tani setelah Klaten dan Boyolali," kata dia.