Palembang (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Selatan memperkuat koordinasi antarinstansi untuk mengendalikan laju inflasi menjelang perayaan hari Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (BI Sumsel) Bambang Pramono di Palembang, Selasa, mengatakan, melalui strategi pengendalian inflasi berbasis 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif diharapkan dapat mengendalikan inflasi tersebut.

"TPID bersama pemerintah daerah dan instansi terkait mengintensifkan kegiatan operasi pasar murah dan gerakan pangan murah di berbagai wilayah," kata dia.

Kegiatan ini bertujuan menekan lonjakan harga bahan pokok serta menjaga daya beli masyarakat menjelang libur akhir tahun.

Dari sisi ketersediaan pasokan, TPID memperkuat sinergi dengan Perum Bulog untuk memastikan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) berjalan lancar.

Selain itu, penyaluran bahan pokok terjangkau terus diperluas melalui Toko KePo (Kebutuhan Pokok), Rumah Pangan Kita (RPK), dan Toko Penyeimbang milik Perumda Pasar Palembang Jaya.

Dalam menjaga kelancaran distribusi, TPID Sumsel mengoptimalkan kerja sama antar daerah (KAD) dengan Provinsi Sumatera Barat dan sejumlah kabupaten penghasil pangan. Salah satu wujud nyata kerja sama tersebut adalah pengiriman 14 ton bawang merah dari Kabupaten Solok ke Palembang yang direalisasikan pada Oktober 2025 untuk memperkuat pasokan lokal.

Strategi komunikasi juga diperkuat melalui penyebaran informasi harga pangan secara rutin, rapat koordinasi, serta kegiatan capacity building guna memastikan kebijakan pengendalian inflasi tersampaikan secara luas kepada masyarakat. TPID turut mengimbau masyarakat agar berbelanja secara bijak dan tidak melakukan pembelian berlebihan (panic buying).

Pihaknya juga berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). 

"Langkah-langkah ini diharapkan mampu menjaga inflasi tetap terkendali dalam sasaran nasional 2,5±1 persen, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi Sumsel yang inklusif serta berkelanjutan," kata Bambang.

Peningkatan konsumsi rumah tangga menjelang Natal dan Tahun Baru biasanya berdampak pada kenaikan harga sejumlah komoditas pangan strategis, seperti cabai, bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras.

Selain itu, faktor cuaca yang memasuki puncak musim hujan juga dapat mempengaruhi produktivitas dan distribusi komoditas hortikultura.

 


Pewarta : Ahmad Rafli Baiduri
Editor : Dolly Rosana
Copyright © ANTARA 2025