Muaraenim (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan mengimbau masyarakat di daerah itu untuk waspada terhadap potensi banjir dan tanah longsor saat musim hujan agar bencana alam tidak menimbulkan korban jiwa.
Kepala Pelaksana BPBD Muara Enim Abdurrozieq Putra di Muara Enim, Minggu mengatakan bahwa curah hujan tinggi yang terjadi di wilayah setempat sejak beberapa hari terakhir dikhawatirkan menimbulkan dampak banjir dan tanah longsor sehingga harus diwaspadai bersama.
Seperti bencana banjir yang terjadi pada Kamis (9/1) dan Jumat (10/1) merendam sebanyak 2.112 rumah warga di Muara Enim harus dijadikan pelajaran agar masyarakat tetap meningkat kewaspadaan.
Terutama masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai dan kawasan perbukitan harus lebih waspada agar bencana alam tidak menimbulkan korban jiwa.
"Apalagi saat ini sudah masuk musim hujan sehingga bencana alam dapat terjadi kapan saja," katanya.
Sebagai upaya penanggulangan, kata dia, Pemkab Muara Enim telah menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Dalam penetapan status tersebut pihaknya mendirikan posko di daerah rawan banjir agar bencana alam dapat ditanggulangi sedini mungkin.
BPBD Muara Enim pun telah menyiapkan peralatan penanggulangan bencana seperti perahu karet untuk mengevakuasi korban jika banjir melanda wilayah setempat.
Berdasarkan hasil pemetaan terdapat sebanyak tujuh kelurahan dan desa di wilayah itu yang rawan terjadi bencana banjir saat musim hujan.
Adapun kawasan rawan banjir tersebut meliputi Kelurahan Pasar III, Air Lintang, Pasar I, Tungkal, Kelurahan Muara Enim, Desa Tanjung Raja dan Karang Raja.