Baturaja (ANTARA) - PDAM Tirta Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel), mengoptimalkan distribusi air bersih pelanggan yang terganggu akibat pompa intake di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bakung terbakar sejak beberapa hari lalu.
Kepala Bagian Teknik PDAM Tirta Raja OKU Doni, di Baturaja, Minggu, mengatakan bahwa pompa intake yang terbakar pada Jumat (11/10) tersebut, disebabkan karena faktor usia.
Kerusakan pada alat tersebut berdampak suplai air bersih ke sejumlah pelanggan terganggu, bahkan terdapat beberapa wilayah di Kecamatan Baturaja Timur yang distribusinya mati total.
"Untuk wilayah terdampak seperti di kawasan Bakung serta Lengkiti dan sekitarnya," katanya.
Saat ini, pihaknya masih melakukan perbaikan dengan menerjunkan petugas untuk memperbaiki alat yang terbakar agar distribusi air bersih kembali normal.
Hanya saja, kata dia lagi, perbaikan memakan waktu cukup lama mengingat alat yang rusak harus dikirim ke Palembang untuk diperbaiki oleh tenaga ahli.
"Pompa yang rusak sudah kami kirim ke Palembang, tapi proses perbaikannya membutuhkan waktu cukup lama. Mungkin sekitar 2-3 hari," katanya lagi.
Terkait hal itu, ia meminta maaf kepada seluruh pelanggan, terutama yang terdampak gangguan dan berjanji akan segera menyelesaikan perbaikan jaringan air bersih agar kembali normal.
Selama proses pengerjaan, pelanggan pun diminta agar menghemat penggunaan air bersih dengan menggunakan secukupnya untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kami harap selama proses perbaikan para pelanggan bijak menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari," ujarnya pula.
Kepala Bagian Teknik PDAM Tirta Raja OKU Doni, di Baturaja, Minggu, mengatakan bahwa pompa intake yang terbakar pada Jumat (11/10) tersebut, disebabkan karena faktor usia.
Kerusakan pada alat tersebut berdampak suplai air bersih ke sejumlah pelanggan terganggu, bahkan terdapat beberapa wilayah di Kecamatan Baturaja Timur yang distribusinya mati total.
"Untuk wilayah terdampak seperti di kawasan Bakung serta Lengkiti dan sekitarnya," katanya.
Saat ini, pihaknya masih melakukan perbaikan dengan menerjunkan petugas untuk memperbaiki alat yang terbakar agar distribusi air bersih kembali normal.
Hanya saja, kata dia lagi, perbaikan memakan waktu cukup lama mengingat alat yang rusak harus dikirim ke Palembang untuk diperbaiki oleh tenaga ahli.
"Pompa yang rusak sudah kami kirim ke Palembang, tapi proses perbaikannya membutuhkan waktu cukup lama. Mungkin sekitar 2-3 hari," katanya lagi.
Terkait hal itu, ia meminta maaf kepada seluruh pelanggan, terutama yang terdampak gangguan dan berjanji akan segera menyelesaikan perbaikan jaringan air bersih agar kembali normal.
Selama proses pengerjaan, pelanggan pun diminta agar menghemat penggunaan air bersih dengan menggunakan secukupnya untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kami harap selama proses perbaikan para pelanggan bijak menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari," ujarnya pula.