Palembang (ANTARA) - Kilang Pertamina Plaju (PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) meraih penghargaan Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha VII dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Penghargaan tersebut diperoleh atas keberhasilan dalam menerapkan aspek health, safety, security & environment (HSSE) mencatatkan lebih dari 136 juta jam kerja aman," kata Pjs Area Manajer Communication, Relations & CSR RU III Plaju
Sub Holding Refining & Petrochemical - PT Kilang Pertamina Internasional, Perliansyah di Palembang, Rabu.
Dia menjelaskan dalam ajang Penghargaan Keselamatan Migas di Jakarta pada Senin (7/10), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyerahkan dua penghargaan Keselamatan Migas kepada GM Refinery Unit III, Hermawan Budiantoro.
Penghargaan Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha VII, menjadi pengakuan tersendiri atas konsistensi Kilang Pertamina Plaju menjaga keselamatan kerja, sehingga tidak ada kehilangan jam kerja akibat kecelakaan (nihil kecelakaan kerja dan fatality).
"Sejak 9 Desember 2009 hingga September 2024, Kilang Pertamina Plaju beroperasi aman dan secara kumulatif telah mencatatkan sekitar 136 juta jam kerja aman (JKA) serta berhasil menjaga pencemaran lingkungan," ujarnya.
Menurut dia, diraihnya Patra Nirbhaya Karya Tama Adinugraha VII menjadi catatan pertama dalam sejarah penghargaan keselamatan migas.
Sebelumnya, Patra Nirbhaya Karya Tama Adinugraha VI adalah penghargaan paling tinggi yang pernah didapatkan perusahaan migas di Indonesia.
Selain penghargaan itu, atas penerapan sistem manajemen keselamatan migas yang dijalankan secara konsisten dan telah memenuhi aspek keselamatan kerja dan lingkungan kerja, Kilang Pertamina Plaju juga memperoleh penghargaan Patra Karya Raksa Tama untuk kategori pembinaan keselamatan migas.
Sebelumnya General Manajer Kilang Pertamina Plaju Hermawan Budiantoro mengapresiasi kinerja para perwira RU III dalam mewujudkan iklim kerja yang aman.
"Semoga penghargaan tersebut menambah semangat dalam meningkatkan budaya HSSE dan Kilang Plaju selalu aman, selamat, ramah lingkungan dan berkeuntungan," ujarnya.
Diraihnya penghargaan bergengsi di bidang keselamatan kerja itu menjadi bukti konsistensi Kilang Pertamina Plaju terhadap implementasi aspek environmental, social & governance (ESG), terutama berkaitan dengan aspek sosial dimana kesehatan dan keselamatan kerja menjadi perhatian utama, sebagaimana cita-cita PT KPI untuk menjadi perusahaan kilang minyak dan petrokimia kelas dunia.
Kilang Pertamina Plaju telah menunjukkan komitmen dalam penerapan standar tertinggi mengenai HSSE untuk menjaga kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan pekerja, serta mempersiapkan dan merespon keadaan darurat untuk mencegah kecelakaan besar di seluruh area kerja unit operasi dan proyek.
Pada saat yang sama, kilang yang beroperasi dengan high risk (risiko tinggi) ini juga mendukung implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) ke delapan, yakni melindungi hak-hak tenaga kerja dan mempromosikan lingkungan kerja yang aman dan terjamin.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat menyerahkan penghargaan itu mengatakan keselamatan kerja minyak dan gas atau migas merupakan salah satu aspek yang harus mendapat perhatian khusus.
Dia menekankan pentingnya mengelola dengan tepat sumber daya migas Indonesia, salah satunya seperti program biodiesel B50 yang masih dalam tahap kajian oleh tim untuk mengurangi impor energi sekaligus mendorong penggunaan energi hijau di Indonesia.
Menurut Bahlil, hal itu merupakan langkah awal dalam transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Penganugerahan penghargaan keselamatan migas itu rutin digelar setiap tahun berdasarkan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 516 K/38/M.PE/89 tentang Pemberian Tanda Penghargaan dalam Bidang Keselamatan Kerja Pengusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi, dengan peserta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) serta badan usaha hilir migas
"Penghargaan tersebut diperoleh atas keberhasilan dalam menerapkan aspek health, safety, security & environment (HSSE) mencatatkan lebih dari 136 juta jam kerja aman," kata Pjs Area Manajer Communication, Relations & CSR RU III Plaju
Sub Holding Refining & Petrochemical - PT Kilang Pertamina Internasional, Perliansyah di Palembang, Rabu.
Dia menjelaskan dalam ajang Penghargaan Keselamatan Migas di Jakarta pada Senin (7/10), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyerahkan dua penghargaan Keselamatan Migas kepada GM Refinery Unit III, Hermawan Budiantoro.
Penghargaan Patra Nirbhaya Karya Utama Adinugraha VII, menjadi pengakuan tersendiri atas konsistensi Kilang Pertamina Plaju menjaga keselamatan kerja, sehingga tidak ada kehilangan jam kerja akibat kecelakaan (nihil kecelakaan kerja dan fatality).
"Sejak 9 Desember 2009 hingga September 2024, Kilang Pertamina Plaju beroperasi aman dan secara kumulatif telah mencatatkan sekitar 136 juta jam kerja aman (JKA) serta berhasil menjaga pencemaran lingkungan," ujarnya.
Menurut dia, diraihnya Patra Nirbhaya Karya Tama Adinugraha VII menjadi catatan pertama dalam sejarah penghargaan keselamatan migas.
Sebelumnya, Patra Nirbhaya Karya Tama Adinugraha VI adalah penghargaan paling tinggi yang pernah didapatkan perusahaan migas di Indonesia.
Selain penghargaan itu, atas penerapan sistem manajemen keselamatan migas yang dijalankan secara konsisten dan telah memenuhi aspek keselamatan kerja dan lingkungan kerja, Kilang Pertamina Plaju juga memperoleh penghargaan Patra Karya Raksa Tama untuk kategori pembinaan keselamatan migas.
Sebelumnya General Manajer Kilang Pertamina Plaju Hermawan Budiantoro mengapresiasi kinerja para perwira RU III dalam mewujudkan iklim kerja yang aman.
"Semoga penghargaan tersebut menambah semangat dalam meningkatkan budaya HSSE dan Kilang Plaju selalu aman, selamat, ramah lingkungan dan berkeuntungan," ujarnya.
Diraihnya penghargaan bergengsi di bidang keselamatan kerja itu menjadi bukti konsistensi Kilang Pertamina Plaju terhadap implementasi aspek environmental, social & governance (ESG), terutama berkaitan dengan aspek sosial dimana kesehatan dan keselamatan kerja menjadi perhatian utama, sebagaimana cita-cita PT KPI untuk menjadi perusahaan kilang minyak dan petrokimia kelas dunia.
Kilang Pertamina Plaju telah menunjukkan komitmen dalam penerapan standar tertinggi mengenai HSSE untuk menjaga kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan pekerja, serta mempersiapkan dan merespon keadaan darurat untuk mencegah kecelakaan besar di seluruh area kerja unit operasi dan proyek.
Pada saat yang sama, kilang yang beroperasi dengan high risk (risiko tinggi) ini juga mendukung implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) ke delapan, yakni melindungi hak-hak tenaga kerja dan mempromosikan lingkungan kerja yang aman dan terjamin.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat menyerahkan penghargaan itu mengatakan keselamatan kerja minyak dan gas atau migas merupakan salah satu aspek yang harus mendapat perhatian khusus.
Dia menekankan pentingnya mengelola dengan tepat sumber daya migas Indonesia, salah satunya seperti program biodiesel B50 yang masih dalam tahap kajian oleh tim untuk mengurangi impor energi sekaligus mendorong penggunaan energi hijau di Indonesia.
Menurut Bahlil, hal itu merupakan langkah awal dalam transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Penganugerahan penghargaan keselamatan migas itu rutin digelar setiap tahun berdasarkan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 516 K/38/M.PE/89 tentang Pemberian Tanda Penghargaan dalam Bidang Keselamatan Kerja Pengusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi, dengan peserta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) serta badan usaha hilir migas