Jakarta (ANTARA) - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menyebutkan naturalisasi dua atlet sepak bola, Mees Victor Joseph Hilgers dan Eliano Johannes Reijnders, merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Saat memimpin pengambilan sumpah di Brussel, Belgia, Senin (30/9), Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Kemenkumham Cahyo Rahadian Muzhar mengatakan bahwa dalam visi Indonesia Emas 2045 Indonesia diharapkan menjadi bangsa maju, mandiri, dan berdaya saing global, termasuk di bidang olahraga.
"SDM unggul merupakan kunci daya saing dan naturalisasi atlet ini merupakan langkah untuk menciptakan tim nasional yang lebih solid, berpengalaman, dan mampu bersaing di level internasional," kata Cahyo dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Cahyo menegaskan bahwa Hilgers dan Reijnders bukan sekadar tambahan di atas kertas bagi Tim Nasional (Timnas) Indonesia, melainkan juga mampu mentransfer pengetahuan dan pengalaman berharga dari kompetisi Eropa, tempat kedua pemain sepak bola tersebut saat ini berkarier.
Dirjen AHU berharap Hilgers, bek tengah yang bermain untuk FC Twente di Eredivisie Belanda dan Reijnders, bek sayap yang memperkuat PEC Zwolle, membawa metode latihan dan pola pikir profesional yang dapat memberikan pengaruh positif bagi pemain muda lokal di Indonesia.
Lebih lanjut Cahyo menyatakan bahwa naturalisasi itu merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi berbagai agenda besar sepak bola.
"Naturalisasi atlet tidak hanya penting untuk meningkatkan kualitas permainan tim, tetapi juga membangun tim yang lebih beragam dan berpengalaman, yang sangat diperlukan dalam kompetisi internasional," ujar dia.
Ia berharap naturalisasi akan memberikan dampak langsung bagi Timnas Indonesia yang akan bertanding pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pada pertandingan tersebut, Timnas dijadwalkan melawan Bahrain dan Tiongkok pada tanggal 10 dan 15 Oktober 2024.
Kehadiran Hilgers dan Reijnders diharapkan mampu memperkuat lini belakang Indonesia dan meningkatkan asa untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Kedua pemain juga diproyeksikan bakal turut serta dalam sejumlah turnamen besar lainnya, seperti ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024 dan AFC Asian Cup 2027.
Maka dari itu, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus mengawal naturalisasi sebagai salah satu bentuk dukungan nyata terhadap pengembangan prestasi olahraga nasional.
Selain di bidang sepak bola, Cahyo menuturkan bahwa Pemerintah sedang merancang kebijakan yang lebih luas untuk menarik diaspora Indonesia, baik mantan warga negara Indonesia maupun keturunan Indonesia, agar kembali menjadi warga negara dan berkontribusi di berbagai bidang, termasuk sains dan teknologi.
Hal tersebut, lanjut dia, sejalan dengan cita-cita besar Indonesia untuk menjadi negara yang maju dan berdaya saing tinggi di berbagai sektor, termasuk olahraga.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak yang terlibat dalam naturalisasi, mulai dari Presiden RI Joko Widodo, calon presiden terpilih pada Pemilu 2024 Prabowo Subianto, DPR RI, hingga masyarakat pecinta sepak bola di Tanah Air.
"Kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak merupakan kunci sukses dari selesainya naturalisasi ini. Kami berharap bergabungnya Hilgers dan Reijnders akan makin memajukan prestasi sepak bola Indonesia," ungkap Cahyo.
Dengan naturalisasi yang telah rampung, Pemerintah berharap Timnas Indonesia dapat makin kompetitif di ajang internasional dan mencapai target jangka panjang, yaitu masuk ke dalam peringkat 100 besar FIFA dan 10 besar Asia.
Ia menilai dukungan dari Pemerintah dan masyarakat menjadi elemen penting untuk mendorong perkembangan sepak bola nasional serta memberikan fasilitas dan pelatihan yang optimal bagi para atlet.
Pemerintah Indonesia secara resmi telah menyelesaikan naturalisasi Hilgers dan Reijnders. Upacara pengambilan sumpah dan janji setia sebagai WNI dipimpin oleh Dirjen AHU Kemenkumham RI Cahyo Rahadian Muzhar di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Belgia, Luxembourg, dan Uni Eropa, Brussel, Belgia, Senin (30/9).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkumham: Naturalisasi Hilgers-Reijnders strategi Indonesia Emas
Saat memimpin pengambilan sumpah di Brussel, Belgia, Senin (30/9), Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Kemenkumham Cahyo Rahadian Muzhar mengatakan bahwa dalam visi Indonesia Emas 2045 Indonesia diharapkan menjadi bangsa maju, mandiri, dan berdaya saing global, termasuk di bidang olahraga.
"SDM unggul merupakan kunci daya saing dan naturalisasi atlet ini merupakan langkah untuk menciptakan tim nasional yang lebih solid, berpengalaman, dan mampu bersaing di level internasional," kata Cahyo dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Cahyo menegaskan bahwa Hilgers dan Reijnders bukan sekadar tambahan di atas kertas bagi Tim Nasional (Timnas) Indonesia, melainkan juga mampu mentransfer pengetahuan dan pengalaman berharga dari kompetisi Eropa, tempat kedua pemain sepak bola tersebut saat ini berkarier.
Dirjen AHU berharap Hilgers, bek tengah yang bermain untuk FC Twente di Eredivisie Belanda dan Reijnders, bek sayap yang memperkuat PEC Zwolle, membawa metode latihan dan pola pikir profesional yang dapat memberikan pengaruh positif bagi pemain muda lokal di Indonesia.
Lebih lanjut Cahyo menyatakan bahwa naturalisasi itu merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi berbagai agenda besar sepak bola.
"Naturalisasi atlet tidak hanya penting untuk meningkatkan kualitas permainan tim, tetapi juga membangun tim yang lebih beragam dan berpengalaman, yang sangat diperlukan dalam kompetisi internasional," ujar dia.
Ia berharap naturalisasi akan memberikan dampak langsung bagi Timnas Indonesia yang akan bertanding pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pada pertandingan tersebut, Timnas dijadwalkan melawan Bahrain dan Tiongkok pada tanggal 10 dan 15 Oktober 2024.
Kehadiran Hilgers dan Reijnders diharapkan mampu memperkuat lini belakang Indonesia dan meningkatkan asa untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Kedua pemain juga diproyeksikan bakal turut serta dalam sejumlah turnamen besar lainnya, seperti ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024 dan AFC Asian Cup 2027.
Maka dari itu, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus mengawal naturalisasi sebagai salah satu bentuk dukungan nyata terhadap pengembangan prestasi olahraga nasional.
Selain di bidang sepak bola, Cahyo menuturkan bahwa Pemerintah sedang merancang kebijakan yang lebih luas untuk menarik diaspora Indonesia, baik mantan warga negara Indonesia maupun keturunan Indonesia, agar kembali menjadi warga negara dan berkontribusi di berbagai bidang, termasuk sains dan teknologi.
Hal tersebut, lanjut dia, sejalan dengan cita-cita besar Indonesia untuk menjadi negara yang maju dan berdaya saing tinggi di berbagai sektor, termasuk olahraga.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak yang terlibat dalam naturalisasi, mulai dari Presiden RI Joko Widodo, calon presiden terpilih pada Pemilu 2024 Prabowo Subianto, DPR RI, hingga masyarakat pecinta sepak bola di Tanah Air.
"Kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak merupakan kunci sukses dari selesainya naturalisasi ini. Kami berharap bergabungnya Hilgers dan Reijnders akan makin memajukan prestasi sepak bola Indonesia," ungkap Cahyo.
Dengan naturalisasi yang telah rampung, Pemerintah berharap Timnas Indonesia dapat makin kompetitif di ajang internasional dan mencapai target jangka panjang, yaitu masuk ke dalam peringkat 100 besar FIFA dan 10 besar Asia.
Ia menilai dukungan dari Pemerintah dan masyarakat menjadi elemen penting untuk mendorong perkembangan sepak bola nasional serta memberikan fasilitas dan pelatihan yang optimal bagi para atlet.
Pemerintah Indonesia secara resmi telah menyelesaikan naturalisasi Hilgers dan Reijnders. Upacara pengambilan sumpah dan janji setia sebagai WNI dipimpin oleh Dirjen AHU Kemenkumham RI Cahyo Rahadian Muzhar di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Belgia, Luxembourg, dan Uni Eropa, Brussel, Belgia, Senin (30/9).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkumham: Naturalisasi Hilgers-Reijnders strategi Indonesia Emas