Baturaja (ANTARA) - Program KB gratis yang dilaksanakan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia (HKS) tahun 2024 melayani sebanyak 2.174 Akseptor.
Kepala DPPKB OKU Absan di Baturaja, Senin, mengatakan bahwa program KB gratis dalam rangka HKS tahun ini dilaksanakan pihaknya ke desa-desa mulai 10-20 September 2024.
Program tersebut dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari surat edaran BKKBN pusat dan perwakilan Provinsi Sumatera Selatan.
"Program KB gratis di OKU menjangkau masyarakat, khususnya Pasangan Usia Subur (PUS) hingga pelosok desa," katanya.
Sejak program tersebut digulirkan selama 10 hari tercatat sudah melayani sebanyak 2.174 akseptor atau 101 persen dari 2.148 target sasaran.
Dalam Pekan Pelayanan KB serentak tersebut pihaknya menyiapkan seluruh metode kontrasepsi seperti implan, suntik, pil KB, hingga kondom.
Seperti pelayanan yang digelar di Puskesmas Kemalaraja, Kecamatan Baturaja Timur, pihaknya melayani sebanyak 30 kontrasepsi jenis implan, 42 suntik KB, 11 paket kondom dan 30 paket pil KB, serta tiga pemasangan IUD.
"Sejauh ini antusias masyarakat sangat tinggi yang mengikuti program tersebut sebagai tanda positif keberhasilan pengendalian penduduk di Kabupaten OKU," ujarnya.
Menurut dia, pentingnya mengikuti program tersebut untuk mengatur jarak kelahiran, mencegah kehamilan pada ibu dengan risiko tinggi, serta menunda kehamilan pada usia muda.
"Dengan adanya program ini diharapkan dapat menjangkau pasangan usia muda serta ibu dengan risiko kehamilan tinggi guna meningkatkan kualitas hidup melalui perencanaan keluarga yang baik," ujarnya.
Kepala DPPKB OKU Absan di Baturaja, Senin, mengatakan bahwa program KB gratis dalam rangka HKS tahun ini dilaksanakan pihaknya ke desa-desa mulai 10-20 September 2024.
Program tersebut dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari surat edaran BKKBN pusat dan perwakilan Provinsi Sumatera Selatan.
"Program KB gratis di OKU menjangkau masyarakat, khususnya Pasangan Usia Subur (PUS) hingga pelosok desa," katanya.
Sejak program tersebut digulirkan selama 10 hari tercatat sudah melayani sebanyak 2.174 akseptor atau 101 persen dari 2.148 target sasaran.
Dalam Pekan Pelayanan KB serentak tersebut pihaknya menyiapkan seluruh metode kontrasepsi seperti implan, suntik, pil KB, hingga kondom.
Seperti pelayanan yang digelar di Puskesmas Kemalaraja, Kecamatan Baturaja Timur, pihaknya melayani sebanyak 30 kontrasepsi jenis implan, 42 suntik KB, 11 paket kondom dan 30 paket pil KB, serta tiga pemasangan IUD.
"Sejauh ini antusias masyarakat sangat tinggi yang mengikuti program tersebut sebagai tanda positif keberhasilan pengendalian penduduk di Kabupaten OKU," ujarnya.
Menurut dia, pentingnya mengikuti program tersebut untuk mengatur jarak kelahiran, mencegah kehamilan pada ibu dengan risiko tinggi, serta menunda kehamilan pada usia muda.
"Dengan adanya program ini diharapkan dapat menjangkau pasangan usia muda serta ibu dengan risiko kehamilan tinggi guna meningkatkan kualitas hidup melalui perencanaan keluarga yang baik," ujarnya.