Martapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan menargetkan sebanyak 87.167 anak di daerah itu diberi imunisasi polio agar terhindar dari penyakit yang bisa menyebabkan kelumpuhan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes OKU Timur Umaidah Qosim di Martapura, Rabu, menjelaskan polio adalah penyakit menular yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kelumpuhan seumur hidup bagi penderitanya.
Penyakit polio ini, lanjutnya, tidak bisa diobati, namun bisa dicegah dengan imunisasi agar anak terhindar dari penyakit tersebut.
Sebagai upaya antisipasi saat ini pihaknya sedang menggencarkan pemberian vaksin polio melalui Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dilaksanakan serentak di Indonesia sejak 23 Juli 2024.
Kegiatan ini digelar dalam rangka penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) sebagaimana keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1031/2024 tentang Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional Polio tahun 2024.
Untuk Kabupaten OKU Timur, kata dia, PIN Polio menyasar pada 87.167 anak usia 0-7 tahun yang akan menerima vaksin dua tetes lewat mulut.
Untuk mencapai target sasaran, pihaknya menyiapkan sebanyak 1.596 pos pelayanan vaksin polio mulai dari puskesmas, posyandu, hingga pos-pos di satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan TK/PAUD di OKU Timur.
Pelaksanaan PIN Polio digelar dalam dua putaran yaitu putaran pertama dilaksanakan pada 23-29 Juli 2024. Sedangkan tahap kedua akan dilaksanakan pada 6-17 Agustus 2024.
"Meskipun di OKU Timur tidak ditemukan kasus polio, namun tetap diperlukan gerakan untuk memberikan imunisasi polio secara masif," ujarnya.
Oleh sebab itu ia mengimbau kepada orang tua di OKU Timur yang memiliki anak berusia 0-7 tahun untuk segera datang ke tempat pelayanan kesehatan terdekat guna diberi imunisasi polio.
"Jangan ragu dan tidak perlu takut karena imunisasi polio ini tidak melalui suntikan, melainkan ditetes di mulut anak," ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes OKU Timur Umaidah Qosim di Martapura, Rabu, menjelaskan polio adalah penyakit menular yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kelumpuhan seumur hidup bagi penderitanya.
Penyakit polio ini, lanjutnya, tidak bisa diobati, namun bisa dicegah dengan imunisasi agar anak terhindar dari penyakit tersebut.
Sebagai upaya antisipasi saat ini pihaknya sedang menggencarkan pemberian vaksin polio melalui Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dilaksanakan serentak di Indonesia sejak 23 Juli 2024.
Kegiatan ini digelar dalam rangka penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) sebagaimana keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1031/2024 tentang Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional Polio tahun 2024.
Untuk Kabupaten OKU Timur, kata dia, PIN Polio menyasar pada 87.167 anak usia 0-7 tahun yang akan menerima vaksin dua tetes lewat mulut.
Untuk mencapai target sasaran, pihaknya menyiapkan sebanyak 1.596 pos pelayanan vaksin polio mulai dari puskesmas, posyandu, hingga pos-pos di satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan TK/PAUD di OKU Timur.
Pelaksanaan PIN Polio digelar dalam dua putaran yaitu putaran pertama dilaksanakan pada 23-29 Juli 2024. Sedangkan tahap kedua akan dilaksanakan pada 6-17 Agustus 2024.
"Meskipun di OKU Timur tidak ditemukan kasus polio, namun tetap diperlukan gerakan untuk memberikan imunisasi polio secara masif," ujarnya.
Oleh sebab itu ia mengimbau kepada orang tua di OKU Timur yang memiliki anak berusia 0-7 tahun untuk segera datang ke tempat pelayanan kesehatan terdekat guna diberi imunisasi polio.
"Jangan ragu dan tidak perlu takut karena imunisasi polio ini tidak melalui suntikan, melainkan ditetes di mulut anak," ujarnya.