Palembang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami inflasi secara bulanan sebesar 0,06 persen pada Mei 2024.
“Inflasi Sumsel secara bulanan pada Mei 2024 ini sebesar 0,06 persen atau lebih tinggi dari nasional yang tercatat 0,15 persen. Namun dibandingkan dengan kondisi bulan sebelumnya yang tercatat 0,43 persen, inflasi Sumsel cenderung mengalami penurunan,” kata Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto di Palembang, Senin.
Ia menjelaskan terdapat empat kelompok yang mengalami inflasi dan memberikan sumbangan cukup tinggi, di antaranya kelompok perumahan, air, dan bahan bakar rumah tangga yang mengalami kenaikan indeks 0,17 persen dan andil inflasi 0,02 persen
Kemudian, kelompok penyediaan makanan, minuman atau restoran, mengalami perubahan harga mencapai 0,28 persen dengan andil inflasi 0,02 persen, serta untuk perawatan pribadi dan jasa lainnya, terjadi kenaikan indeks 1,01 persen dan andil sebesar 0,07 persen.
Sedangkan, untuk inflasi secara tahunan (year on year/yoy) di Sumsel tercatat sebesar 2,98 persen atau cenderung menurun dari tren sepanjang 2024.
Lima komoditas penyumbang inflasi secara yoy, karena memang masih ada pengaruh inflasi dari bulan di tahun 2023, meliputi komoditas beras, emas perhiasan, daging ayam ras, cabai merah dan bawang merah, dengan andil inflasi sebesar 1,83 persen
“Adapun tingkat inflasi tahunan yang tertinggi terjadi di Kabupaten Muara Enim sebesar 3,8 persen. Sedangkan terendah terjadi di Lubuk Linggau sebesar 2,51 persen,” kata Wahyu.
“Inflasi Sumsel secara bulanan pada Mei 2024 ini sebesar 0,06 persen atau lebih tinggi dari nasional yang tercatat 0,15 persen. Namun dibandingkan dengan kondisi bulan sebelumnya yang tercatat 0,43 persen, inflasi Sumsel cenderung mengalami penurunan,” kata Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto di Palembang, Senin.
Ia menjelaskan terdapat empat kelompok yang mengalami inflasi dan memberikan sumbangan cukup tinggi, di antaranya kelompok perumahan, air, dan bahan bakar rumah tangga yang mengalami kenaikan indeks 0,17 persen dan andil inflasi 0,02 persen
Kemudian, kelompok penyediaan makanan, minuman atau restoran, mengalami perubahan harga mencapai 0,28 persen dengan andil inflasi 0,02 persen, serta untuk perawatan pribadi dan jasa lainnya, terjadi kenaikan indeks 1,01 persen dan andil sebesar 0,07 persen.
Sedangkan, untuk inflasi secara tahunan (year on year/yoy) di Sumsel tercatat sebesar 2,98 persen atau cenderung menurun dari tren sepanjang 2024.
Lima komoditas penyumbang inflasi secara yoy, karena memang masih ada pengaruh inflasi dari bulan di tahun 2023, meliputi komoditas beras, emas perhiasan, daging ayam ras, cabai merah dan bawang merah, dengan andil inflasi sebesar 1,83 persen
“Adapun tingkat inflasi tahunan yang tertinggi terjadi di Kabupaten Muara Enim sebesar 3,8 persen. Sedangkan terendah terjadi di Lubuk Linggau sebesar 2,51 persen,” kata Wahyu.