Banyuasin, Sumsel (ANTARA) - Kedutaan Besar Kanada kunjungi lokasi penerapan teknik agroforestri yang dilakukan masyarakat di Desa Pelaju, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).

Kepala Kerja Sama Pembangunan Kedutaan Besar Kanada  Kevin Tokar di Banyuasin, Jumat, mengatakan sebelumnya masyarakat di wilayah itu telah mengikuti program Land4Lives. Program ini didukung oleh Pemerintah Kanada dengan menganggarkan dana senilai Rp200 miliar yang dilaksanakan di Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam program tersebut, masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang kebun dapur yang ditanami berbagai macam sayuran yang bergizi untuk keluarga, konsep agroforestri, dan juga teknik pertanian cerdas iklim.

“Jadi hari ini kami melihat masyarakat mengimplementasikan pengetahuan yang didapatkan dalam program Land4Lives,” ujarnya.

Ia mengatakan pengimplementasian program tersebut dapat membantu masyarakat meningkatkan penghasilan, meningkatkan ketahanan pangan, dan membuat masyarakat  lebih tangguh dalam menghadapi dampak perubahan iklim.

"Kami sangat senang dengan  kerja sama yang dijalankan bersama pemerintah Sumatera Selatan, ini untuk merespon salah satu prioritas pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dan untuk membantu meningkatkan pengelolaan ekosistem lahan gambut di area ini," katanya.

Ia mengungkapkan jika pihaknya tidak memilih proyek maupun lokasinya sendiri, tetapi hanya merespon kebutuhan dan kesenjangan yang diidentifikasi oleh ICRAF Indonesia. Selain itu, pihaknya sangat senang atas kerja sama dengan Pemerintah Sumatera Selatan dari tingkat provinsi, kabupaten, hingga desa.

"Saya berharap ini akan terus dilakukan oleh masyarakat, saat ini mereka masih mempraktekkan cara menanam dan mengaplikasikan teknik baru. Kami akan kembali ke sini untuk melihat kembali hasilnya, yang hasilnya hari ini juga telah kami lihat luar biasa. Kami berharap apa yang dipelajari menjadikan lingkungan dan pertanian mereka lebih berkelanjutan dan menjadikan ekonomi masyarakat yang terus tumbuh," ucap dia.

Pewarta : Adetia Purwaningsih
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024