Sungailiat (ANTARA) - Pejabat Bupati Bangka M Haris melarang masyarakat di daerah itu menimbun bahan kebutuhan pokok menjelang Ramadhan ini.

"Jangan sampai ada masyarakat sengaja menimbun bahan kebutuhan pokok hanya untuk kepentingan pribadi menjelang Ramadhan," kata M Haris di Sungailiat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu.

Dia mengatakan, meskipun ada kemungkinan terjadi lonjakan kebutuhan pokok menjelang Ramadhan, namun masyarakat tidak perlu khawatir karena stok tercukupi.

"Masyarakat jangan khawatir terjadi kelangkaan bahan kebutuhan pokok, karena stok masih tercukupi meskipun pada bulan Ramadhan kebutuhan masyarakat meningkat," ujarnya.
Sebagai upaya menyetabilkan harga kebutuhan pokok di masyarakat, kata dia, pihaknya akan melakukan operasi pasar saat menjelang Ramadhan sebagai bentuk intervensi harga di pasaran.

"Mudah-mudahan dengan operasi pasar melibatkan sejumlah distributor dan Perum Bulog, mampu membantu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dengan harga murah," kata M Haris.

Untuk memastikan stok pangan, kata dia, pihaknya menurunkan tim langsung ke sejumlah pedagang. Tim yang melibatkan dari Dinas Perdagangan dan bagian ekonomi akan melaporkan kondisi ketersediaan bahan pangan pokok.

Naiknya harga kebutuhan pokok masyarakat terutama beras, terjadi tidak hanya di Bangka yang saat ini mencapai kisaran Rp17.000 per kilogram, melainkan pula hampir merata terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Pemerintah daerah terus melakukan berbagai upaya membantu masyarakat menstabilkan harga beras. Kenaikan harga beras di duga karena gagal panen oleh petani di sejumlah daerah pemasok beras.

Bahan kebutuhan pokok masyarakat di Bangka sebagian besar di pasok dari daerah di Indonesia seperti, dari Sumatera Selatan, Jawa, Lampung dan daerah lain.

Pewarta : Kasmono
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024