Baturaja (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskannak) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan sepanjang tahun 2023 memberikan suntikan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap 11.592 ekor hewan ternak milik masyarakat di wilayah itu.
Subkoordinator Kesehatan Hewan Diskannak OKU Hendri Aprizal di Baturaja, Selasa, mengatakan cakupan program vaksinasi anti-PMK di wilayahnya pada tahun lalu mencapai 100 persen, sesuai target sasaran.
Hingga akhir Desember 2023, tercatat sebanyak 11.592 ekor hewan ternak sapi, kerbau, kambing, dan domba mendapat suntikan vaksin agar terhindar dari virus tersebut.
Dia menjelaskan pemberian vaksin PMK bagi hewan ternak sebagai program nasional yang diinstruksikan oleh pemerintah pusat untuk melindungi sektor peternakan dari penyakit menular yang bisa mengancam kesehatan ternak dan manusia.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku yang menjangkit hewan ternak di beberapa daerah di Indonesia.
Pemberian vaksin Aftopor itu dilakukan untuk memberikan kekebalan tubuh pada hewan ternak agar kebal dari penyebaran PMK yang saat ini merebak di berbagai daerah di Indonesia.
"Untuk OKU belum ada hewan ternak yang terinfeksi PMK. Meskipun demikian, upaya antisipasi perlu dilakukan sedini mungkin melalui penyuntikan vaksin tersebut," ucapnya.
Penyuntikan vaksin, kata dia, dilakukan oleh tim satgas PMK dengan cara mendatangi langsung ke tempat-tempat peternakan.
"Pemberian vaksin PMK dilanjutkan kembali tahun ini dengan target sekitar 10 ribu ekor hewan ternak milik masyarakat OKU," ujarnya.
Subkoordinator Kesehatan Hewan Diskannak OKU Hendri Aprizal di Baturaja, Selasa, mengatakan cakupan program vaksinasi anti-PMK di wilayahnya pada tahun lalu mencapai 100 persen, sesuai target sasaran.
Hingga akhir Desember 2023, tercatat sebanyak 11.592 ekor hewan ternak sapi, kerbau, kambing, dan domba mendapat suntikan vaksin agar terhindar dari virus tersebut.
Dia menjelaskan pemberian vaksin PMK bagi hewan ternak sebagai program nasional yang diinstruksikan oleh pemerintah pusat untuk melindungi sektor peternakan dari penyakit menular yang bisa mengancam kesehatan ternak dan manusia.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku yang menjangkit hewan ternak di beberapa daerah di Indonesia.
Pemberian vaksin Aftopor itu dilakukan untuk memberikan kekebalan tubuh pada hewan ternak agar kebal dari penyebaran PMK yang saat ini merebak di berbagai daerah di Indonesia.
"Untuk OKU belum ada hewan ternak yang terinfeksi PMK. Meskipun demikian, upaya antisipasi perlu dilakukan sedini mungkin melalui penyuntikan vaksin tersebut," ucapnya.
Penyuntikan vaksin, kata dia, dilakukan oleh tim satgas PMK dengan cara mendatangi langsung ke tempat-tempat peternakan.
"Pemberian vaksin PMK dilanjutkan kembali tahun ini dengan target sekitar 10 ribu ekor hewan ternak milik masyarakat OKU," ujarnya.