Palembang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami inflasi bulanan sebesar 0,15 persen pada periode Desember 2023.
Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto di Palembang, Selasa, mengatakan angka tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat inflasi pada November 2023 yang sebesar 0,54 persen dan lebih rendah dibanding Desember tahun sebelumnya yang sebesar 0,48 persen.
Sedangkan, tingkat inflasi Sumsel secara tahunan (year on year/yoy) pada Desember 2023 sebesar 3,17 persen.
“Sumsel berhasil mengendalikan angka inflasi pada Desember 2023, meski bersamaan dengan momen Natal dan tahun baru,” katanya.
Ia menjelaskan secara bulanan kelompok penyumbang terbesar inflasi di Sumsel yakni kelompok bahan makanan, minuman dan tembakau yang mengalami perubahan harga sebesar 0,26 persen dengan andil 0,08 persen.
Baca juga: BPS catat IPM Sumsel meningkat 0,70 poin pada 2023
Baca juga: Ekonomi Sumsel pada triwulan III-2023 tumbuh 5,08 persen
Kemudian disusul oleh kelompok transportasi dengan perubahan indeks sebesar 0,47 persen dan andil inflasi 0,05 persen
“Sedangkan untuk kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi 0,19 persen dengan andil 0,01 persen,” jelasnya.
Kemudian, untuk komoditas dominan penyumbang inflasi di Sumsel selama bulan Desember 2023 adalah bawang merah dengan perubahan harga sebesar 12,10 persen dan andil terhadap inflasi sebesar 0,046 persen
“Berdasarkan catatan peristiwa bulan Desember memang terjadi kenaikan harga bawang merah. Hal ini karena memang pasokan di pasaran kurang dan momen natal dan tahun baru yang meningkatkan konsumsi masyarakat,” kata Wahyu.
Baca juga: BPS prakirakan luas panen padi Sumsel capai 502,16 ribu hektare
Baca juga: Jumlah penumpang harian LRT Sumsel capai 11.185 orang pada tahun 2023
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS: Sumsel alami inflasi 0,15 persen pada Desember 2023
Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto di Palembang, Selasa, mengatakan angka tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat inflasi pada November 2023 yang sebesar 0,54 persen dan lebih rendah dibanding Desember tahun sebelumnya yang sebesar 0,48 persen.
Sedangkan, tingkat inflasi Sumsel secara tahunan (year on year/yoy) pada Desember 2023 sebesar 3,17 persen.
“Sumsel berhasil mengendalikan angka inflasi pada Desember 2023, meski bersamaan dengan momen Natal dan tahun baru,” katanya.
Ia menjelaskan secara bulanan kelompok penyumbang terbesar inflasi di Sumsel yakni kelompok bahan makanan, minuman dan tembakau yang mengalami perubahan harga sebesar 0,26 persen dengan andil 0,08 persen.
Baca juga: BPS catat IPM Sumsel meningkat 0,70 poin pada 2023
Baca juga: Ekonomi Sumsel pada triwulan III-2023 tumbuh 5,08 persen
Kemudian disusul oleh kelompok transportasi dengan perubahan indeks sebesar 0,47 persen dan andil inflasi 0,05 persen
“Sedangkan untuk kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi 0,19 persen dengan andil 0,01 persen,” jelasnya.
Kemudian, untuk komoditas dominan penyumbang inflasi di Sumsel selama bulan Desember 2023 adalah bawang merah dengan perubahan harga sebesar 12,10 persen dan andil terhadap inflasi sebesar 0,046 persen
“Berdasarkan catatan peristiwa bulan Desember memang terjadi kenaikan harga bawang merah. Hal ini karena memang pasokan di pasaran kurang dan momen natal dan tahun baru yang meningkatkan konsumsi masyarakat,” kata Wahyu.
Baca juga: BPS prakirakan luas panen padi Sumsel capai 502,16 ribu hektare
Baca juga: Jumlah penumpang harian LRT Sumsel capai 11.185 orang pada tahun 2023
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS: Sumsel alami inflasi 0,15 persen pada Desember 2023