Palembang (ANTARA) -
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan menyalurkan beasiswa kartu Indonesia pintar (KIP) tahun 2023 kepada 600 mahasiswa.
Pemberian beasiswa tersebut diresmikan oleh Rektor Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Kamis.
Pemberian beasiswa tersebut diresmikan oleh Rektor Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Kamis.
Rektor Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang Nyayu Khadijah dalam sambutannya, mengatakan bahwa 600 mahasiswa yang terpilih dari pendaftar yang berjumlah 1.157 pendaftar, sementara mahasiswa baru tahun 2023 UIN Palembang berjumlah 5.000 mahasiswa.
"Tahun ini kuota meningkat dibandingkan tahun lalu hanya berjumlah 350 dan tahun ini berjumlah 600," katanya.
Ia menambahkan bahwa untuk mendapatkan beasiswa KIP melalui proses yang tidak mudah.
Oleh karena itu mahasiswa yang menerima beasiswa diharapkan mampu mengingatkan semangat belajar.
Menurut dia beasiswa ini juga merupakan bukti kepedulian negara terhadap mahasiswa yang membutuhkan dan kekurangan biaya untuk kuliah.Oleh karena itu mahasiswa yang menerima beasiswa diharapkan mampu mengingatkan semangat belajar.
Mahasiswa pun diharapkan mampu mempertahankan nilai dengan IPK minimal 3,0, kemudian setiap tahun ada evaluasi dengan prestasi yang dicapai dengan IPK minimal 3,0 kalau tidak maka akan di evaluasi.
Ia mengingatkan mahasiswa untuk menggunakan waktu semaksimal mungkin untuk mengembangkan bakat misalnya di bidang seni dan UIN menyediakan wadah nya. Bahkan juga di bidang olahraga, ini merupakan kesempatan untuk dan suatu saat bahkan dipanggil oleh negara untuk mengharumkan minimal daerah asal misalnya Sumsel.
"Dan paling penting gunakan beasiswa ini untuk hal hal yang berkaitan dengan kepentingan kuliah dan bukan untuk kepentingan yang lain," katanya.
Ia juga mengingatkan agar keluarga tidak memanfaatkan uang beasiswa untuk membeli kendaraan apalagi perhiasan ataupun modal usaha.
"Ini merupakan untuk memenuhi kebutuhan kuliah bagi mahasiswa misalnya beli buku hingga laptop," katanya.
Ia menambahkan bahwa penerima KIP wajib tinggal di asrama yang ada di UIN untuk mendapatkan pembinaan dan pembelajaran selama satu tahun atau dua semester.
Ia menambahkan bahwa penerima KIP wajib tinggal di asrama yang ada di UIN untuk mendapatkan pembinaan dan pembelajaran selama satu tahun atau dua semester.
"Karena kami ingin anak-anak ini lebih unggul dari mahasiswa lain mulai dari akhlak dan karakter yang lebih baik hingga ibadah kemasyarakatan dan baca Al-Quran," ujar nya.