Baturaja, Sumsel (ANTARA) - Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, memasang garis polisi di jalan longsor wilayah Desa Tuboan, Kecamatan Semidang Aji agar tidak membahayakan pengguna jalan.
Kapolres OKU AKBP Arif Harsono di Baturaja, Jumat, mengatakan pemasangan garis polisi sebagai rambu peringatan dini tentang bahaya longsor di kawasan itu.
"Pemasangan garis polisi tersebut difokuskan di jalan lintas Sumatera di Desa Tuboan, Kecamatan Semidang Aji," katanya.
Dia menjelaska, hal tersebut bertujuan agar warga khususnya pengguna jalan yang melintas di jalan terbis supaya lebih berhati-hati saat melewati jalur tersebut.
Apalagi, kata dia, menjelang arus mudik perayaan Natal 2023 dan libur Tahun Baru 2024 jumlah kendaraan diprediksi akan meningkat melintasi di jalur itu.
"Jalan ini biasanya ramai dilalui kendaraan dari Kota Baturaja, Kabupaten OKU menuju Muaraenim dan sebaliknya," jelasnya.
Sebelumnya, jalan penghubung Kabupaten OKU dengan Muaraenim longsor karena tak kuat menahan debit Sungai Ogan yang meningkat akibat intensitas curah hujan tinggi yang terjadi pada Kamis (7/12).
Akibatnya akses jalan utama kendaraan roda dua dan empat yang berada di atas permukaan Sungai Ogan tersebut longsor sepanjang 5 meter dengan lebar 2 meter.
Pengendara yang melintas pun, terutama kendaraan roda empat harus bergantian melewati jalur tersebut karena hanya sebagian jalan yang dapat dilewati kendaraan.
"Untuk roda empat harus bergantian saat melintasi di jalur longsor tersebut," katanya.
Kapolres OKU AKBP Arif Harsono di Baturaja, Jumat, mengatakan pemasangan garis polisi sebagai rambu peringatan dini tentang bahaya longsor di kawasan itu.
"Pemasangan garis polisi tersebut difokuskan di jalan lintas Sumatera di Desa Tuboan, Kecamatan Semidang Aji," katanya.
Dia menjelaska, hal tersebut bertujuan agar warga khususnya pengguna jalan yang melintas di jalan terbis supaya lebih berhati-hati saat melewati jalur tersebut.
Apalagi, kata dia, menjelang arus mudik perayaan Natal 2023 dan libur Tahun Baru 2024 jumlah kendaraan diprediksi akan meningkat melintasi di jalur itu.
"Jalan ini biasanya ramai dilalui kendaraan dari Kota Baturaja, Kabupaten OKU menuju Muaraenim dan sebaliknya," jelasnya.
Sebelumnya, jalan penghubung Kabupaten OKU dengan Muaraenim longsor karena tak kuat menahan debit Sungai Ogan yang meningkat akibat intensitas curah hujan tinggi yang terjadi pada Kamis (7/12).
Akibatnya akses jalan utama kendaraan roda dua dan empat yang berada di atas permukaan Sungai Ogan tersebut longsor sepanjang 5 meter dengan lebar 2 meter.
Pengendara yang melintas pun, terutama kendaraan roda empat harus bergantian melewati jalur tersebut karena hanya sebagian jalan yang dapat dilewati kendaraan.
"Untuk roda empat harus bergantian saat melintasi di jalur longsor tersebut," katanya.