Palembang (ANTARA) - Pengelola Museum Negeri Balaputra Dewa Sumatera Selatan menambah koleksi berupa benda peninggalan sejarah dan pusaka berasal dari hibah masyarakat.
"Benda peninggalan sejarah dan pusaka masih banyak berada di tangan masyarakat, koleksi pribadi itu akhir-akhir ini mulai ada yang secara sukarela menghibahkannya untuk menambah koleksi museum," kata Kepala Museum Negeri Balaputra Dewa Sumsel Chandra Amprayadi di Palembang, Kamis.
Beberapa waktu lalu, pihaknya menerima hibah sebilah Pedang Rudus yang merupakan peninggalan nenek moyang masyarakat Desa Penggage, Kecamatan Sangadesa, Kabupaten Musi Banyuasin.
Sebelumnya, pihaknya juga menerima hibah dari masyarakat berupa ratusan keramik dan fragmen keramik peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya hingga Kesultanan Palembang Darussalam.
Hibah dari masyarakat tersebut disimpan di ruangan pameran khusus dan tetap dapat dilihat oleh orang yang menghibahkan dan masyarakat umum.
"Masyarakat yang ingin koleksi pribadi warisan leluhurnya terpelihara dengan baik dan dapat selalu dinikmati generasi muda penerus bangsa, maka dapat menghibahkannya ke museum," ujarnya.
Dia menjelaskan koleksi Museum Negeri Sumsel dalam beberapa tahun terakhir terus bertambah yang diperoleh dari hibah atau sumbangan masyarakat.
"Kepedulian dan dukungan masyarakat melengkapi koleksi berbagai benda bersejarah di museum akhir-akhir ini terus meningkat, terbukti mulai banyak yang secara sukarela menghibahkan koleksi pribadinya," katanya.
Museum Negeri Balaputra Dewa Sumsel menyimpan koleksi mulai dari zaman prasejarah, zaman Kerajaan Sriwijaya, zaman Kesultanan Palembang, hingga zaman kolonialisme Belanda.
Dalam beberapa tahun terakhir, pihaknya telah menambah 2.000 lebih koleksi baru yang diperoleh dari hibah masyarakat dari berbagai daerah di Sumsel dan provinsi lainnya.
"Benda peninggalan sejarah dan pusaka masih banyak berada di tangan masyarakat, koleksi pribadi itu akhir-akhir ini mulai ada yang secara sukarela menghibahkannya untuk menambah koleksi museum," kata Kepala Museum Negeri Balaputra Dewa Sumsel Chandra Amprayadi di Palembang, Kamis.
Beberapa waktu lalu, pihaknya menerima hibah sebilah Pedang Rudus yang merupakan peninggalan nenek moyang masyarakat Desa Penggage, Kecamatan Sangadesa, Kabupaten Musi Banyuasin.
Sebelumnya, pihaknya juga menerima hibah dari masyarakat berupa ratusan keramik dan fragmen keramik peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya hingga Kesultanan Palembang Darussalam.
Hibah dari masyarakat tersebut disimpan di ruangan pameran khusus dan tetap dapat dilihat oleh orang yang menghibahkan dan masyarakat umum.
"Masyarakat yang ingin koleksi pribadi warisan leluhurnya terpelihara dengan baik dan dapat selalu dinikmati generasi muda penerus bangsa, maka dapat menghibahkannya ke museum," ujarnya.
Dia menjelaskan koleksi Museum Negeri Sumsel dalam beberapa tahun terakhir terus bertambah yang diperoleh dari hibah atau sumbangan masyarakat.
"Kepedulian dan dukungan masyarakat melengkapi koleksi berbagai benda bersejarah di museum akhir-akhir ini terus meningkat, terbukti mulai banyak yang secara sukarela menghibahkan koleksi pribadinya," katanya.
Museum Negeri Balaputra Dewa Sumsel menyimpan koleksi mulai dari zaman prasejarah, zaman Kerajaan Sriwijaya, zaman Kesultanan Palembang, hingga zaman kolonialisme Belanda.
Dalam beberapa tahun terakhir, pihaknya telah menambah 2.000 lebih koleksi baru yang diperoleh dari hibah masyarakat dari berbagai daerah di Sumsel dan provinsi lainnya.