Palembang (ANTARA) -
Lanud Sri Mulyono Herlambang Palembang, Sumatera Selatan menggelar acara wayang kulit selama semalam suntuk dalam rangka HUT ke-78 TNI.
Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang Kolonel Pnb Sigit Gatot Prasetyo saat dikonfirmasi Sabtu (7/10) mengatakan acara wayang kulit yang kali ini dilaksanakan di Lanud SMH bertujuan untuk lebih mendekatkan lagi hubungan antara TNI dan masyarakat khususnya di Lanud SMH ini.
Ia menambahkan acara tersebut dibuka dan dihadiri secara langsung secara virtual oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Ia menambahkan acara tersebut dibuka dan dihadiri secara langsung secara virtual oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Ia menjelaskan bahwa acara wayang kulit ini dilaksanakan dalam rangka HUT ke-78 TNI tahun 2023 yang dilaksanakan di 78 lokasi secara serentak dalam dan luar negeri.
"Selain peringatan HUT ke-78 TNI sudah diperingati dengan upacara militer terpusat di Jakarta tanggal 5 Oktober kemarin dengan bertemakan TNI Patriot NKRI, Pengawal Demokrasi Untuk Indonesia Maju," katanya.
"Selain peringatan HUT ke-78 TNI sudah diperingati dengan upacara militer terpusat di Jakarta tanggal 5 Oktober kemarin dengan bertemakan TNI Patriot NKRI, Pengawal Demokrasi Untuk Indonesia Maju," katanya.
Pentas wayang kulit ini merupakan upaya untuk melestarikan seni dan budaya tradisional yang mulai tergerus oleh era globalisasi. Kesenian tradisional wayang kulit lahir, hidup, tumbuh, berkembang terutama dalam masyarakat Jawa.
Lebih dari sekedar pertunjukan, wayang kulit dahulu merupakan salah satu pertunjukan yang diminati oleh masyarakat baik dari tingkat anak-anak, orang dewasa dan golongan orang tua yang ditonton pada pertunjukan teater di daerahnya. Artinya, bahwa meski wayang kulit kini tampil dalam beragam wajah, pertunjukan ini tetap memikat dan lestari.
Masing-masing tipe pertunjukan punya penggemarnya. Orang-orang dari negeri jauh pun rela datang ke Indonesia untuk mempelajari sejarah dan bentuk-bentuk pertunjukan wayang kulit untuk kemudian digulirkan dalam bentuk baru di negaranya mereka masing-masing.
Pertunjukan wayang kulit bukan semata-mata tontonan yang bersifat menghibur, melainkan juga sarana edukasi tentang budaya bagi generasi muda. Wayang ini selain bicara tradisi, kita juga tidak bisa meninggalkan sejarah, dahulu para Wali melakukan syiar agama, pendekatannya juga melalui seni, ucap Komandan Lanud SMH.
Sementara Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, saat membuka acara tersebut secara virtual, Jumat (7/10) kemarin, mengatakan bahwa acara itu juga digelar pada 78 lokasi secara bersamaan didalam dan luar negeri.
Sementara Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, saat membuka acara tersebut secara virtual, Jumat (7/10) kemarin, mengatakan bahwa acara itu juga digelar pada 78 lokasi secara bersamaan didalam dan luar negeri.
Ia sempat menyapa satuan-satuan TNI yang berada di dalam dan luar negeri yang menggelar wayang kulit tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa acara ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan budaya nasional.
"Semoga dengan pagelaran wayang kulit yang kita gelar malam ini bisa menjadi motivasi bagi para pemuda sebagai generasi penerus bangsa di masa yang akan datang untuk terus melestarikan kesenian daerah," kata Panglima TNI.