Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau menggelar lomba Nasi Besar sebagai upaya melestarikan budaya Melayu.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam Muhammad Zen di Batam, Sabtu mengatakan Nasi Besar bukan bermakna nasi yang dibuat atau dibentuk dalam ukuran besar, melainkan nasi yang dihidangkan dalam acara kebesaran.
Ia menjelaskan Nasi Besar juga bukan merupakan hidangan yang berbahan dasar beras, tetapi berupa pulut atau ketan yang diproses dengan cara ditanak lalu ditambah kunyit sehingga hasilnya menjadi pulut kuning.
"Lomba tersebut diikuti oleh enam kelurahan di Kecamatan Batam Kota. Jadi nasi besar dibuat dari rumah, peserta akan menjelaskan nasi besarnya," kata Zen.
Ia menyebutkan Nasi Besar tersebut terdiri dari bunga puncak, bunga telur, telur yang diberi warna merah, pulut kuning, dan lingkar pulut. Kemudian juga ada hiasan pada pinggir pahar dan pahar dulang bekaki.
"Kalau tidak lengkap, berkurang nilainya. Telurnya harus berjumlah ganjil. Dinilai juga kreativitas membuat bunga telur karena bunga telur ini tidak ada pakemnya jadi bisa berkreasi," ujar dia.
Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengatakan Nasi Besar merupakan salah satu tradisi Melayu, yang ada di rangkaian setiap acara kebesaran.
Menurutnya Nasi Besar tidak hanya disajikan pada saat acara pernikahan, khataman Al-Quran atau sunatan , tetap juga sudah mulai hadir di berbagai acara seperti peringatan hari kelahiran, hari jadi kota dan sebagainya.
"Namun nasi besar tersebut tetap ada ciri khasnya yakni pulut kuning, bunga telur warna merah, dan bunga puncak. Untuk acara perayaan hari jadi dan perayaan lainnya bisa namun ciri khasnya jangan sampai hilang,” demikian Ardi.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam Muhammad Zen di Batam, Sabtu mengatakan Nasi Besar bukan bermakna nasi yang dibuat atau dibentuk dalam ukuran besar, melainkan nasi yang dihidangkan dalam acara kebesaran.
Ia menjelaskan Nasi Besar juga bukan merupakan hidangan yang berbahan dasar beras, tetapi berupa pulut atau ketan yang diproses dengan cara ditanak lalu ditambah kunyit sehingga hasilnya menjadi pulut kuning.
"Lomba tersebut diikuti oleh enam kelurahan di Kecamatan Batam Kota. Jadi nasi besar dibuat dari rumah, peserta akan menjelaskan nasi besarnya," kata Zen.
Ia menyebutkan Nasi Besar tersebut terdiri dari bunga puncak, bunga telur, telur yang diberi warna merah, pulut kuning, dan lingkar pulut. Kemudian juga ada hiasan pada pinggir pahar dan pahar dulang bekaki.
"Kalau tidak lengkap, berkurang nilainya. Telurnya harus berjumlah ganjil. Dinilai juga kreativitas membuat bunga telur karena bunga telur ini tidak ada pakemnya jadi bisa berkreasi," ujar dia.
Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengatakan Nasi Besar merupakan salah satu tradisi Melayu, yang ada di rangkaian setiap acara kebesaran.
Menurutnya Nasi Besar tidak hanya disajikan pada saat acara pernikahan, khataman Al-Quran atau sunatan , tetap juga sudah mulai hadir di berbagai acara seperti peringatan hari kelahiran, hari jadi kota dan sebagainya.
"Namun nasi besar tersebut tetap ada ciri khasnya yakni pulut kuning, bunga telur warna merah, dan bunga puncak. Untuk acara perayaan hari jadi dan perayaan lainnya bisa namun ciri khasnya jangan sampai hilang,” demikian Ardi.