Jakarta (ANTARA) - Aktris Dian Sastrowardoyo membagikan pengalamannya setelah 14 tahun lamanya mendirikan yayasan sosial miliknya sendiri bernama “Yayasan Dian Sastrowardoyo”.
Saat ditemui di acara peluncuran program “Perempuan Inovasi“ di Jakarta, Selasa, Dian mengatakan yayasan tersebut didirikan untuk mendukung anak muda, khususnya perempuan yang ingin mengejar cita-cita mereka, tetapi memiliki keterbatasan finansial. Melalui yayasannya tersebut, Dian membantu para anak muda dengan pemberian beasiswa untuk mendukung mereka.
“Banyak anak muda yang aku rekrut untuk akhirnya menerima beasiswa Dian, aku sekolahin karena rata-rata mereka punya rasa tanggung jawab yang besar untuk bantu keluarga,” kata Dian.
Menurutnya, ada banyak anak muda berbakat yang seharusnya memiliki kesempatan lebih besar dalam berkarier. Namun, beberapa dari mereka cenderung memilih jalan lain dengan langsung bekerja seusai sekolah menengah dibandingkan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Cita-cita cepatnya ingin bekerja menjadi kasir di sebuah toko soalnya langsung dapat gaji dan diberikan ke keluarganya. Itu jadi ‘quit fix’ buat mereka, padahal mereka ranking satu dari SD sampai SMA,” kata Dian.
Oleh sebab itu, Dian melalui Yayasan Dian Sastrowardoyo memberikan beasiswa bagi anak muda berbakat agar mereka memiliki kesempatan berkarier dan kehidupan yang lebih baik. Ia ingin mendorong mereka untuk memiliki pemikiran lebih luas dengan akses pendidikan yang memadai.
Kini, sudah ada 30 lebih siswa dan mahasiswa yang berhasil mendapatkan dana pendidikan dari Yayasan Dian Sastrowardoyo. Bahkan, semua anak asuh Dian tersebut telah mendapatkan pekerjaan dan beberapa di antaranya sudah menduduki kursi manajerial di perusahaan.
“Saya pengen memberikan akses untuk mereka bisa tetap mewujudkan cita-citanya, walaupun kapasitas kami belum besar,” kata Dian.
Terbaru, Dian bersama dua lembaga lainnya, yakni Markoding dan Magnifique tengah meluncurkan program pemberdayaan perempuan di bidang digital dan teknologi secara gratis bernama “Perempuan Inovasi”. Program tersebut menawarkan beragam pelatihan dan pendidikan nonformal bagi perempuan untuk belajar seputar dunia digital dan teknologi.
Adapun melalui program “Perempuan Inovasi”, peserta akan mendapatkan pendidikan mengenai kesetaraan gender, keterampilan teknis (coding dan desain UI/UX), soft skill, dan keterampilan yang diperlukan di abad ke - 21. Mereka akan diajarkan mengenai metodologi pemahaman, pemecahan masalah, penerapan praktik, dan pembelajaran terkait perencanaan bisnis.
Program “Perempuan Inovasi” tahun ini akan berlangsung hingga bulan Januari tahun depan. Ke depannya, Dian berharap program pemberdayaan perempuan yang diinisiasi ya tersebut dapat mencetak talenta muda, khususnya perempuan di bidang digital dan teknologi.
Saat ditemui di acara peluncuran program “Perempuan Inovasi“ di Jakarta, Selasa, Dian mengatakan yayasan tersebut didirikan untuk mendukung anak muda, khususnya perempuan yang ingin mengejar cita-cita mereka, tetapi memiliki keterbatasan finansial. Melalui yayasannya tersebut, Dian membantu para anak muda dengan pemberian beasiswa untuk mendukung mereka.
“Banyak anak muda yang aku rekrut untuk akhirnya menerima beasiswa Dian, aku sekolahin karena rata-rata mereka punya rasa tanggung jawab yang besar untuk bantu keluarga,” kata Dian.
Menurutnya, ada banyak anak muda berbakat yang seharusnya memiliki kesempatan lebih besar dalam berkarier. Namun, beberapa dari mereka cenderung memilih jalan lain dengan langsung bekerja seusai sekolah menengah dibandingkan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Cita-cita cepatnya ingin bekerja menjadi kasir di sebuah toko soalnya langsung dapat gaji dan diberikan ke keluarganya. Itu jadi ‘quit fix’ buat mereka, padahal mereka ranking satu dari SD sampai SMA,” kata Dian.
Oleh sebab itu, Dian melalui Yayasan Dian Sastrowardoyo memberikan beasiswa bagi anak muda berbakat agar mereka memiliki kesempatan berkarier dan kehidupan yang lebih baik. Ia ingin mendorong mereka untuk memiliki pemikiran lebih luas dengan akses pendidikan yang memadai.
Kini, sudah ada 30 lebih siswa dan mahasiswa yang berhasil mendapatkan dana pendidikan dari Yayasan Dian Sastrowardoyo. Bahkan, semua anak asuh Dian tersebut telah mendapatkan pekerjaan dan beberapa di antaranya sudah menduduki kursi manajerial di perusahaan.
“Saya pengen memberikan akses untuk mereka bisa tetap mewujudkan cita-citanya, walaupun kapasitas kami belum besar,” kata Dian.
Terbaru, Dian bersama dua lembaga lainnya, yakni Markoding dan Magnifique tengah meluncurkan program pemberdayaan perempuan di bidang digital dan teknologi secara gratis bernama “Perempuan Inovasi”. Program tersebut menawarkan beragam pelatihan dan pendidikan nonformal bagi perempuan untuk belajar seputar dunia digital dan teknologi.
Adapun melalui program “Perempuan Inovasi”, peserta akan mendapatkan pendidikan mengenai kesetaraan gender, keterampilan teknis (coding dan desain UI/UX), soft skill, dan keterampilan yang diperlukan di abad ke - 21. Mereka akan diajarkan mengenai metodologi pemahaman, pemecahan masalah, penerapan praktik, dan pembelajaran terkait perencanaan bisnis.
Program “Perempuan Inovasi” tahun ini akan berlangsung hingga bulan Januari tahun depan. Ke depannya, Dian berharap program pemberdayaan perempuan yang diinisiasi ya tersebut dapat mencetak talenta muda, khususnya perempuan di bidang digital dan teknologi.