Palembang (ANTARA) - Sebanyak 300 ibu rumah tangga di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, mendapatkan penyuluhan mengenai pemenuhan kebutuhan gizi untuk mencegah stunting pada anak.

Dalam penyuluhan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah bersama perusahaan Nestle di Pangkalan Balai, Rabu, Guru Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor Prof. Ali Khomsan menyampaikan bahwa penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi dalam jangka panjang.

Gangguan pertumbuhan anak yang dicirikan dengan tubuh yang lebih pendek dari rata-rata anak seusia tersebut, menurut dia, dapat dicegah dengan memastikan pemenuhan kebutuhan gizi anak dalam rentang usia nol sampai 60 bulan.

Dia menyampaikan, selama anak dalam rentang usia tersebut para ibu direkomendasikan memberikan makanan yang mengandung banyak protein hewani, vitamin, zat besi, dan zink yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh.
Menurut dia, protein hewani bisa diperoleh dari daging ayam, daging sapi, dan ikan segar, telur yang bagian kuningnya masih utuh, serta susu segar yang warnanya putih kekuningan.

Prof. Ali mengatakan bahwa bahan-bahan makanan sumber protein hewani tersebut mudah didapat, apalagi di Kabupaten Banyuasin yang termasuk daerah penghasil komoditas pangan dan peternakan.

"Ayam, ikan, daging, hati, telur, dan susu, termasuk susu terfortifikasi, merupakan ragam protein hewani," katanya.

"Ingat untuk mengonsumsi tiga porsi sumber protein hewani sehari untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi harian," ia menambahkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Rini Pratiwi mengatakan bahwa pemerintah menjalankan program dapur sehat untuk membantu pemenuhan kebutuhan gizi warga.

Dalam program tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyuasin secara berkala memberikan telur dan susu kepada keluarga yang membutuhkan.

"Program pemenuhan gizi ini tujuannya untuk mencegah kasus stunting di Banyuasin, yang berdasarkan penilaian SSGI saat ini tersisa 22 persen," kata Rini.

Selain menjalankan program bantuan pemenuhan kebutuhan gizi, ia menyampaikan, Pemerintah kabupaten Banyuasin menjalankan program imunisasi serta pendampingan dan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak untuk menanggulangi stunting.

Dengan upaya-upaya itu, Dinas Kesehatan Banyuasin menargetkan angka kasus stunting di Bumi Sedulang Setudung dapat diturunkan menjadi 14 persen pada 2024.

Pewarta : Muhammad Riezko Bima Elko
Uploader : Aang Sabarudin
Copyright © ANTARA 2024