Palembang (ANTARA) - Prajurit Kodim 0403/Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan meningkatkan kegiatan patroli titik panas (hotspot) di sejumlah kawasan desa rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk
mengantisipasi terjadinya karhutla pada musim kemarau 2023 ini.
Salah satu kawasan desa yang menjadi sasaran patroli yakni Desa Pengandonan, Kecamatan Pengandonan, Kabupaten OKU, kata Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Kav Rohyat Happy Ariyanto di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan, kegiatan patroli tersebut melibatkan Babinsa Koramil 403-01/Pengandonan, Kodim 0403/OKU Serda Asdusi, dibantu warga dan perangkat Desa Pengandonan.
Dalam kegiatan patroli itu, tim gabungan melakukan pengecekan ke titik panas yang mulai terbakar serta melakukan tindakan pemadaman dengan memanfaatkan sumber air yang ada di sekitar lokasi dan peralatan seadanya milik warga desa setempat.
Kebakaran di lahan seluas sekitar 0,5 hektare Desa Pengandonan itu setelah dilakukan pengecekan oleh tim gabungan yang melakukan patroli ternyata sengaja dibakar oleh pemiliknya karena lahan tersebut akan digunakan untuk berkebun.
Setelah dilakukan pengendalian kebakaran lahan milik masyarakat yang berpotensi meluas menjadi karhutla, Babinsa Koramil 403-01/Pengandonan, Kodim 0403/OKU Serda Asdusi melakukan pendekatan dan mengedukasi pemilik lahan mengenai dampak membakar untuk membuka lahan pada musim kemarau.
Pemilik lahan berjanji tidak lagi melakukan pembakaran setelah diberikan penjelasan mengenai membakar lahan untuk membuka kebun pada saat kemarau merupakan tindakan melanggar hukum juga dapat mengakibatkan terjadinya karhutla yang asapnya bisa mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat.
Melihat dampak negatif karhutla itu, diingatkan siapapun yang dengan sengaja membakar lahan dan hutan dapat dikenakan sanksi pidana.
"Diharapkan partisipasi dari semua pihak dan lapisan masyarakat mencegah dan mengendalikan karhutla, jika mengetahui terjadi kebakaran hutan dan lahan di sekitar desa diimbau segera melaporkan ke Babinsa, Bhabinkamtibmas atau dengan aparatur desa, sehingga dapat dilakukan koordinasi untuk memadamkan kebakaran tersebut," kata Kapendam Sriwijaya.
Sementara sebelumnya Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen TNI Hilman Hadi menginstruksikan prajurit di jajarannya meliputi lima provinsi Sumbagsel untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan mengantisipasi terjadinya karhutla pada musim kemarau 2023 ini.
Untuk karhutla ini, merupakan permasalahan lama, terutama dalam empat tahun terakhir cukup menyita perhatian dan tenaga.
Menghadapi permasalahan yang selalu terjadi pada setiap tahun atau setiap musim kemarau itu, seluruh komandan satuan dan prajurit di wilayah Sumbagsel meliputi Sumsel, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung harus tetap melakukan berbagai tindakan antisipasi agar wilayah tersebut terhindar dari karhutla yang dapat mengakibatkan bencana kabut asap, ujar Pangdam Sriwijaya.
mengantisipasi terjadinya karhutla pada musim kemarau 2023 ini.
Salah satu kawasan desa yang menjadi sasaran patroli yakni Desa Pengandonan, Kecamatan Pengandonan, Kabupaten OKU, kata Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Kav Rohyat Happy Ariyanto di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan, kegiatan patroli tersebut melibatkan Babinsa Koramil 403-01/Pengandonan, Kodim 0403/OKU Serda Asdusi, dibantu warga dan perangkat Desa Pengandonan.
Dalam kegiatan patroli itu, tim gabungan melakukan pengecekan ke titik panas yang mulai terbakar serta melakukan tindakan pemadaman dengan memanfaatkan sumber air yang ada di sekitar lokasi dan peralatan seadanya milik warga desa setempat.
Kebakaran di lahan seluas sekitar 0,5 hektare Desa Pengandonan itu setelah dilakukan pengecekan oleh tim gabungan yang melakukan patroli ternyata sengaja dibakar oleh pemiliknya karena lahan tersebut akan digunakan untuk berkebun.
Setelah dilakukan pengendalian kebakaran lahan milik masyarakat yang berpotensi meluas menjadi karhutla, Babinsa Koramil 403-01/Pengandonan, Kodim 0403/OKU Serda Asdusi melakukan pendekatan dan mengedukasi pemilik lahan mengenai dampak membakar untuk membuka lahan pada musim kemarau.
Pemilik lahan berjanji tidak lagi melakukan pembakaran setelah diberikan penjelasan mengenai membakar lahan untuk membuka kebun pada saat kemarau merupakan tindakan melanggar hukum juga dapat mengakibatkan terjadinya karhutla yang asapnya bisa mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat.
Melihat dampak negatif karhutla itu, diingatkan siapapun yang dengan sengaja membakar lahan dan hutan dapat dikenakan sanksi pidana.
"Diharapkan partisipasi dari semua pihak dan lapisan masyarakat mencegah dan mengendalikan karhutla, jika mengetahui terjadi kebakaran hutan dan lahan di sekitar desa diimbau segera melaporkan ke Babinsa, Bhabinkamtibmas atau dengan aparatur desa, sehingga dapat dilakukan koordinasi untuk memadamkan kebakaran tersebut," kata Kapendam Sriwijaya.
Sementara sebelumnya Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen TNI Hilman Hadi menginstruksikan prajurit di jajarannya meliputi lima provinsi Sumbagsel untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan mengantisipasi terjadinya karhutla pada musim kemarau 2023 ini.
Untuk karhutla ini, merupakan permasalahan lama, terutama dalam empat tahun terakhir cukup menyita perhatian dan tenaga.
Menghadapi permasalahan yang selalu terjadi pada setiap tahun atau setiap musim kemarau itu, seluruh komandan satuan dan prajurit di wilayah Sumbagsel meliputi Sumsel, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung harus tetap melakukan berbagai tindakan antisipasi agar wilayah tersebut terhindar dari karhutla yang dapat mengakibatkan bencana kabut asap, ujar Pangdam Sriwijaya.