Jakarta (ANTARA) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sukses menyabet dua penghargaan dalam ajang Penganugerahan Transparansi Emisi Korporasi 2023 pada Selasa (27/6/2023), yaitu Transparansi Penurunan Emisi Korporasi Kategori Green Elite dan Transparansi Perhitungan Emisi Korporasi Kategori Platinum Plus.
General Manager Unit Pertambangan Tanjung Enim PTBA, Venpri Sagara, menyampaikan ucapan terima kasih atas apresiasi yang diberikan.
"Kami mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada PT Bukit Asam Tbk dalam ajang ini. Apresiasi ini membuktikan bahwa kami sudah on the track dalam program pengurangan emisi karbon," ujar Venpri.
Venpri menambahkan, penghargaan ini memotivasi PTBA untuk terus bergerak dan menciptakan inovasi dalam upaya dekarbonisasi di sektor pertambangan. "Kami sampaikan juga bahwa PT Bukit Asam Tbk mendukung sepenuhnya program pemerintah untuk menuju Net Zero Emission," tegasnya.
Acara yang dilaksanakan secara virtual ini diselenggarakan oleh B Universe bekerja sama dengan Bumi Global Karbon Foundation (BGK Foundation). Turut hadir Pemimpin Redaksi Investor Daily Djaka Susila dan Founder BGK Foundation Achmad Deni Daruri.
Keberhasilan PTBA dalam ajang ini tak lepas dari strategi perusahaan menuju Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat. PTBA telah menerapkan praktek pertambangan yang baik (Good Mining Practice) dengan program-program dekarbonisasi. Hingga Desember 2022, tercatat total areal reklamasi PTBA sudah mencapai 2.151,84 hektar (ha). Pada lahan tersebut telah ditanam 2.689.800 batang pohon.
Tak hanya reklamasi lahan, PTBA telah menjalankan sejumlah program untuk mendukung dekarbonisasi. Dari sisi operasional, perusahaan menerapkan Eco Mechanized Mining yakni mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik. Beberapa alat berbasis listrik yang telah digunakan PTBA di antaranya 7 Ekskavator Listrik berjenis Shovel PC-3000, 40 Dump Truck sekelas 100 Ton hybrid (Diesel dan Listrik), dan 6 Pompa Tambang berbasis Listrik.
Sebagai langkah konkrit dalam mengurangi emisi karbon, PTBA telah mengoperasikan 5 unit bus listrik di Pelabuhan Tarahan dan 10 unit bus listrik di Unit Pertambangan Tanjung Enim, Total telah ada 15 unit bus listrik yang dioperasikan PTBA. Penggunaan kendaraan listrik akan terus ditingkatkan sebagai langkah untuk mengurangi emisi karbon.
Perusahaan juga menerapkan E-Mining Reporting System, yaitu sistem pelaporan produksi secara real time dan daring sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.
PTBA bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), serta Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) meluncurkan Pilot Project Kemitraan Pengusahaan Biomassa pada Cofiring PLTU Mulut Tambang di Sumatera Selatan pada tanggal 22 Desember 2022.
Program-program dekarbonisasi ini merupakan bagian dari roadmap manajemen karbon PTBA yang akan terus dilaksanakan dan dikembangkan secara berkelanjutan di setiap lini perusahaan untuk memberikan hasil yang optimal.
General Manager Unit Pertambangan Tanjung Enim PTBA, Venpri Sagara, menyampaikan ucapan terima kasih atas apresiasi yang diberikan.
"Kami mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada PT Bukit Asam Tbk dalam ajang ini. Apresiasi ini membuktikan bahwa kami sudah on the track dalam program pengurangan emisi karbon," ujar Venpri.
Venpri menambahkan, penghargaan ini memotivasi PTBA untuk terus bergerak dan menciptakan inovasi dalam upaya dekarbonisasi di sektor pertambangan. "Kami sampaikan juga bahwa PT Bukit Asam Tbk mendukung sepenuhnya program pemerintah untuk menuju Net Zero Emission," tegasnya.
Acara yang dilaksanakan secara virtual ini diselenggarakan oleh B Universe bekerja sama dengan Bumi Global Karbon Foundation (BGK Foundation). Turut hadir Pemimpin Redaksi Investor Daily Djaka Susila dan Founder BGK Foundation Achmad Deni Daruri.
Keberhasilan PTBA dalam ajang ini tak lepas dari strategi perusahaan menuju Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat. PTBA telah menerapkan praktek pertambangan yang baik (Good Mining Practice) dengan program-program dekarbonisasi. Hingga Desember 2022, tercatat total areal reklamasi PTBA sudah mencapai 2.151,84 hektar (ha). Pada lahan tersebut telah ditanam 2.689.800 batang pohon.
Tak hanya reklamasi lahan, PTBA telah menjalankan sejumlah program untuk mendukung dekarbonisasi. Dari sisi operasional, perusahaan menerapkan Eco Mechanized Mining yakni mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik. Beberapa alat berbasis listrik yang telah digunakan PTBA di antaranya 7 Ekskavator Listrik berjenis Shovel PC-3000, 40 Dump Truck sekelas 100 Ton hybrid (Diesel dan Listrik), dan 6 Pompa Tambang berbasis Listrik.
Sebagai langkah konkrit dalam mengurangi emisi karbon, PTBA telah mengoperasikan 5 unit bus listrik di Pelabuhan Tarahan dan 10 unit bus listrik di Unit Pertambangan Tanjung Enim, Total telah ada 15 unit bus listrik yang dioperasikan PTBA. Penggunaan kendaraan listrik akan terus ditingkatkan sebagai langkah untuk mengurangi emisi karbon.
Perusahaan juga menerapkan E-Mining Reporting System, yaitu sistem pelaporan produksi secara real time dan daring sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.
PTBA bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), serta Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) meluncurkan Pilot Project Kemitraan Pengusahaan Biomassa pada Cofiring PLTU Mulut Tambang di Sumatera Selatan pada tanggal 22 Desember 2022.
Program-program dekarbonisasi ini merupakan bagian dari roadmap manajemen karbon PTBA yang akan terus dilaksanakan dan dikembangkan secara berkelanjutan di setiap lini perusahaan untuk memberikan hasil yang optimal.