Palembang, Sumsel (ANTARA) - Sehelai daun nipah bisa menjadi sebuah berkah bagi salah satu kampung kreatif di Kota Palembang yaitu Kampung Wisata Anyaman.
Lokasinya di Jalan Faqih Usman Lorong Prajurit Nangyu RT04 Rw02 Kelurahan 3/4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Palembang.
Sesuai dengan namanya, rata-rata warga di sana mahir dalam membuat kerajinan tangan anyaman.
Salah satu warga Kampung Wisata Anyaman yang bernama Ibu lilis sudah menggeluti kerajinan anyaman nipah ini sudah berpuluh tahun.
“Saya mulai menekuni kerajinan anyaman ini sudah sangat lama dari sekitar tahun 1991 sampi dengan sekarang, alhamdulilah masih tekun, tidak ada rasa bosannya untuk berkarya,” kata Lilis seorang pengrajin anyaman nipah di sana.
Ia menerangkan bahwa sehelai daun nipah bisa menghasilkan empat buah kerajinan anyaman, yang dalam waktu 10 menitan ia bisa menghasilkan 1 buah kerajinan anyaman .
Untuk hasil kerajinan nipahnya sendiri ada berbagai jenis, baik itu keranjang, bakul buah, bahkan ada juga roko daun.
Iapun memanfaatkan hasil kerajinan tangannya ini untuk menambah pundi-pundi uang dengan cara menjualnya kepasar-pasar besar di wilayah Palembang dan bisa juga datang langsung kerumahnya untuk membeli sebagai oleh-oleh khas Palembang, dengan tarif harganya mulai dari Rp3.000-20.000.
Sehingga daun nipah ini menjadi sebuah berkah bagi warga dikampung tersebut.
Akan tetapi di satu sisi, Lilis mengaku kesulitan mendapatkan bahan baku yang ketika habis maka ia harus menunggu cukup lama untuk mendapatkan bahannya (daun nipah) dari pemasok.
Sehingga besar harapannya semoga penyetok lebih mempercepat dan memperbanyak bahan baku daun nipahnya.
Mereka juga berharap pemerintah memberikan perhatian bagi para perajin krajinan daun nipah di sana.
Lokasinya di Jalan Faqih Usman Lorong Prajurit Nangyu RT04 Rw02 Kelurahan 3/4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Palembang.
Sesuai dengan namanya, rata-rata warga di sana mahir dalam membuat kerajinan tangan anyaman.
Salah satu warga Kampung Wisata Anyaman yang bernama Ibu lilis sudah menggeluti kerajinan anyaman nipah ini sudah berpuluh tahun.
“Saya mulai menekuni kerajinan anyaman ini sudah sangat lama dari sekitar tahun 1991 sampi dengan sekarang, alhamdulilah masih tekun, tidak ada rasa bosannya untuk berkarya,” kata Lilis seorang pengrajin anyaman nipah di sana.
Ia menerangkan bahwa sehelai daun nipah bisa menghasilkan empat buah kerajinan anyaman, yang dalam waktu 10 menitan ia bisa menghasilkan 1 buah kerajinan anyaman .
Untuk hasil kerajinan nipahnya sendiri ada berbagai jenis, baik itu keranjang, bakul buah, bahkan ada juga roko daun.
Iapun memanfaatkan hasil kerajinan tangannya ini untuk menambah pundi-pundi uang dengan cara menjualnya kepasar-pasar besar di wilayah Palembang dan bisa juga datang langsung kerumahnya untuk membeli sebagai oleh-oleh khas Palembang, dengan tarif harganya mulai dari Rp3.000-20.000.
Sehingga daun nipah ini menjadi sebuah berkah bagi warga dikampung tersebut.
Akan tetapi di satu sisi, Lilis mengaku kesulitan mendapatkan bahan baku yang ketika habis maka ia harus menunggu cukup lama untuk mendapatkan bahannya (daun nipah) dari pemasok.
Sehingga besar harapannya semoga penyetok lebih mempercepat dan memperbanyak bahan baku daun nipahnya.
Mereka juga berharap pemerintah memberikan perhatian bagi para perajin krajinan daun nipah di sana.