Mataram (ANTARA) - Tim SAR gabungan menghentikan pencarian satu dari lima korban tenggelam saat berenang di perairan kawasan Pantai Tanjung Menangis, Dusun Ketapang, Desa Pringgabaya, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram Lalu Wahyu Efendi dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Jumat, mengatakan bahwa berdasarkan hasil koordinasi dengan unsur-unsur yang terlibat dan pihak keluarga, operasi pencarian dihentikan setelah berlangsung selama tujuh hari.

"Korban yang tidak ditemukan atas nama Abdul Hakim (25)," kata Wahyu.



Selama sepekan, tim SAR gabungan memperluas area pencarian ke arah selatan dari lokasi kejadian dengan melakukan penyisiran dan penyelaman. Namun, korban tidak ditemukan.

"Pencarian dilakukan hingga perairan Maluk, Sumbawa Barat," katanya.
Kejadian itu bermula saat lima warga Lombok Timur berwisata ke Pantai Tanjung Menangis pada Jumat (2/6) sore. Saat berenang, tiba-tiba korban atas nama Arya (7) hanyut terseret ombak. Empat orang lainnya, Abib Kholik (13), Ziat (13), Abdul Hakim (25), dan Gian Heri Apriandi (18), berusaha menolongnya.



"Namun, semuanya ikut terseret arus hingga tenggelam, sementara Arya berhasil diselamatkan. Beberapa saat kemudian Abib Kholik ditemukan meninggal dunia di lokasi kejadian," katanya.

Kemudian Gian Heri Apriandi ditemukan keesokan harinya dalam kondisi tidak bernyawa, mengambang sekitar 500 meter arah timur dari lokasi kejadian. Pada hari berikutnya, Ziat ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di perairan Maluk, Sumbawa Barat.

“Satu korban selamat, tiga meninggal dunia, dan satu orang dinyatakan hilang,” katanya.



Adapun unsur yang terlibat dalam operasi pencarian antara lain Pos SAR Kayangan, TNI, Polri, BPBD, Unit SAR Lombok Timur, nelayan, pemadam kebakaran, warga setempat, dan potensi SAR wilayah Lombok Timur dan Sumbawa.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim SAR hentikan pencarian satu korban tenggelam di Pantai Menangis

 

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024