Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru mengajak akademisi kampus ikut membantu mengatasi masalah banjir yang kerap melanda masyarakat, khususnya di perkotaan.
"Para akademisi kampus tak hanya menyampaikan ke mahasiswa tapi juga diharapkan membantu masyarakat," kata Gubernur saat menghadiri pengukuhan Prof Dr Ir H Achmad Syarifudin M.Sc sebagai Guru Besar Ilmu Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Bina Dharma Palembang, di Palembang, Kamis.
Pada pengukuhannya, Prof Achmad Syarifudin menyampaikan orasi ilmiah dengan judul "Pengelolaan Sistem Drainase Perkotaan dan Bencana Hidrometeorologi".
Intinya permasalahan banjir perkotaan pada umumnya disebabkan oleh kurang efektifnya sistem drainase yang ada.
Gubernur Sumsel menyimak betul orasi ilmiah Prof Achmad Syarifudin itu karena permasalahan banjir merupakan prioritas untuk mendapat perhatian penanganan dan pencegahan.
Bila dibedah, kata dia, pengelolaan air adalah menata, setelah menjadi masalah bukannya diisi dengan perencanaan, tapi selalu alam yang disalahkan.
"Kita selalu permasalahan terjadinya banjir dengan kondisi alam padahal Tuhan sudah memberikan dan merupakan tugas kita dalam mengelola alam lebih baik," katanya.
Permasalahan banjir dan abrasi di mana-mana. Bahkan negeri sekaya Arab Saudi selalu ada permasalahan drainase. Di Indonesia terjadi di semua kota besar.
"Semua selalu dihadapkan dengan permasalahan yang sama, Ini terjadi karena memang dari ketidakdisiplinan manusianya juga," katanya.
Ia menyebutkan, pemerintah Provinsi Sumsel memiliki sejumlah program penanganan banjir seperti konservasi dan retensi Pemprov Sumsel buat proyek IPAL kerjasama dengan Australia. Program itu berhasil tapi dibutuhkan kedisiplinan masyarakat.
"Saya aplikasikan karya ilmiah ini, tidak ada kata terlambat dan saya minta profesor membahas manusianya untuk meningkatkan kedisiplinan dalam mencegah banjir" kata Gubernur Herman Deru menambahkan.*
"Para akademisi kampus tak hanya menyampaikan ke mahasiswa tapi juga diharapkan membantu masyarakat," kata Gubernur saat menghadiri pengukuhan Prof Dr Ir H Achmad Syarifudin M.Sc sebagai Guru Besar Ilmu Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Bina Dharma Palembang, di Palembang, Kamis.
Pada pengukuhannya, Prof Achmad Syarifudin menyampaikan orasi ilmiah dengan judul "Pengelolaan Sistem Drainase Perkotaan dan Bencana Hidrometeorologi".
Intinya permasalahan banjir perkotaan pada umumnya disebabkan oleh kurang efektifnya sistem drainase yang ada.
Gubernur Sumsel menyimak betul orasi ilmiah Prof Achmad Syarifudin itu karena permasalahan banjir merupakan prioritas untuk mendapat perhatian penanganan dan pencegahan.
Bila dibedah, kata dia, pengelolaan air adalah menata, setelah menjadi masalah bukannya diisi dengan perencanaan, tapi selalu alam yang disalahkan.
"Kita selalu permasalahan terjadinya banjir dengan kondisi alam padahal Tuhan sudah memberikan dan merupakan tugas kita dalam mengelola alam lebih baik," katanya.
Permasalahan banjir dan abrasi di mana-mana. Bahkan negeri sekaya Arab Saudi selalu ada permasalahan drainase. Di Indonesia terjadi di semua kota besar.
"Semua selalu dihadapkan dengan permasalahan yang sama, Ini terjadi karena memang dari ketidakdisiplinan manusianya juga," katanya.
Ia menyebutkan, pemerintah Provinsi Sumsel memiliki sejumlah program penanganan banjir seperti konservasi dan retensi Pemprov Sumsel buat proyek IPAL kerjasama dengan Australia. Program itu berhasil tapi dibutuhkan kedisiplinan masyarakat.
"Saya aplikasikan karya ilmiah ini, tidak ada kata terlambat dan saya minta profesor membahas manusianya untuk meningkatkan kedisiplinan dalam mencegah banjir" kata Gubernur Herman Deru menambahkan.*