Jakarta (ANTARA) - Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti berbicara mengenai rasisme yang menimpa pemainnya Vinicius Junior saat pertandingan LaLiga atau Liga Spanyol melawan Valencia, Senin.
Bermain di stadion Mestalla, Valencia, Minggu malam WIB, Vincius Junior terus saja diteriaki kata-kata rasial oleh para suporter Valencia.
“Saya sangat sedih, kita harus mengakhiri ini karena ini tahun 2023, rasisme seharusnya tidak ada," kata Carlo Ancelotti melansir laman resmi klub, Senin.
Vinicius memang kerap menjadi korban tindakan rasis dari suporter-suporter di tanah Spanyol. Melansir laman resmi LaLiga tercatat semenjak tahun 2021, pemain tim nasional Brazil itu telah menerima sepuluh kali tindakan rasial di seluruh kompetisi Spanyol.
Perlakuan rasial itu diterima oleh Vinicius dari suporter Barcelona, RCD Mallorca, Atletico Madrid, Real Valladolid, CA Osasuna, Real Betis dan Valencia.
"Ini terlalu serius, mereka melempar bola saat menyerang, mereka menghina Vinicius sepanjang waktu dan kemudian mereka memberinya kartu merah," ungkap Ancelotti.
Pertandingan sempat dihentikan selama sepuluh menit karena tindakan rasial yang dilontarkan suporter Valencia. Namun ketika laga kembali berlanjut, kata-kata rasial terus bergema di stadion Mestalla.
Justru pada masa perpanjangan waktu tepatnya pada menit ke-97, Vinicius diganjar kartu merah usai terlibat cek-cok dengan kiper Valencia Giorgi Mamardashvili.
"Meskipun ada banyak tuduhan anti-kekerasan, tidak ada yang pernah terjadi. Solusi bagi saya adalah menghentikan pertandingan. Sudah jelas, ini tidak bisa dilanjutkan. Vinicius adalah pemain yang paling sering dilanggar dan dihina," kata Ancelotti.
Saat ini LaLiga sedang menginvestigasi mengenai kejadian yang berada di stadion Mestalla dan bakal mengambil tindakan hukum yang tepat apabila ujaran kebencian itu terbukti.
Bermain di stadion Mestalla, Valencia, Minggu malam WIB, Vincius Junior terus saja diteriaki kata-kata rasial oleh para suporter Valencia.
“Saya sangat sedih, kita harus mengakhiri ini karena ini tahun 2023, rasisme seharusnya tidak ada," kata Carlo Ancelotti melansir laman resmi klub, Senin.
Vinicius memang kerap menjadi korban tindakan rasis dari suporter-suporter di tanah Spanyol. Melansir laman resmi LaLiga tercatat semenjak tahun 2021, pemain tim nasional Brazil itu telah menerima sepuluh kali tindakan rasial di seluruh kompetisi Spanyol.
Perlakuan rasial itu diterima oleh Vinicius dari suporter Barcelona, RCD Mallorca, Atletico Madrid, Real Valladolid, CA Osasuna, Real Betis dan Valencia.
"Ini terlalu serius, mereka melempar bola saat menyerang, mereka menghina Vinicius sepanjang waktu dan kemudian mereka memberinya kartu merah," ungkap Ancelotti.
Pertandingan sempat dihentikan selama sepuluh menit karena tindakan rasial yang dilontarkan suporter Valencia. Namun ketika laga kembali berlanjut, kata-kata rasial terus bergema di stadion Mestalla.
Justru pada masa perpanjangan waktu tepatnya pada menit ke-97, Vinicius diganjar kartu merah usai terlibat cek-cok dengan kiper Valencia Giorgi Mamardashvili.
"Meskipun ada banyak tuduhan anti-kekerasan, tidak ada yang pernah terjadi. Solusi bagi saya adalah menghentikan pertandingan. Sudah jelas, ini tidak bisa dilanjutkan. Vinicius adalah pemain yang paling sering dilanggar dan dihina," kata Ancelotti.
Saat ini LaLiga sedang menginvestigasi mengenai kejadian yang berada di stadion Mestalla dan bakal mengambil tindakan hukum yang tepat apabila ujaran kebencian itu terbukti.