Palembang (ANTARA) - Bus Trans Musi Jaya menjadi sahabat dan tumpangan keren bagi mahasiswa di Kota Palembang untuk mencapai kampus mereka masing-masing di jalur yang dilalui angkutan massal itu.

Bus Trans Musi Jaya menjadi alternatif bagi mahasiswa menuju kampus terkhusus bagi mahasiswa yang tidak membawa kendaraan pribadi.

"Saya belum berkesempatan menggunakan motor, belum punya SIM juga. Jadi itu alasan menjadi pengguna setia transportasi umum sebagai transportasi saya menuju kampus, dengan bus,” ujar Elyssa Meilyana, Mahasiswa UIN Raden Fatah Pakembang Elyssa Meilyana di Pelembang.

Menurut dia transportasi umum seperti Bus banyak dimanfaatkan mahasiswa karena  tarifnya murah, cukup Rp4.000 sehingga  tidak menguras dompet," katanya.

Selain tiket terjangkau, kenyamanan menjadi salah satu alasan mengapa mahasiswa lebih memilih transportasi umum seperti bus yakni dilengkapi dengan AC, kondisi bus yang bersih, tidak sembarang orang berjualan dan juga sangat minim resiko kriminalitas.
 
"Soal kenyamanan itu balik lagi ke diri masing-masing, pengguna transportasi umum juga harus tahu dan menerima resiko juga sebagai pengguna transportasi umum," katanya.

Untuk Trans Musi Jaya mahasiswa tidak perlu ribet bayar tiket karena selain  menggunakan uang tunai sistem pembayarannya juga bisa menggunakan kartu e-Money, Q, Shopepay,  Dana dan lainnya.  
                                                                                                                                                                                                                                                       
Namun demikian, ia menyebutkan dari kecepatan transportasi umum bus ini tidak bisa dibilang cepat karena karena pasti banyak pemberhentian seperti di halte-halte dan juga di tengah perjalanan tidak diduga ada hal-hal yang membuat keterlambatan bus menujuh ke tujuan.

Elyssa  berharap manajemen perjalanan bus lebih ditingkatkan lagi sehingga waktu tempuh bus bisa lebih menjamin dan tepat waktu.

 

Pewarta : Reza Ulda Nadila
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2025