Solok (ANTARA) - Jalan sepanjang tujuh kilometer tertutupi oleh material longsor dan banjir bandang yang menimpa Nagari Aia Luo, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Wali Nagari Aia Luo Maila di Solok, Senin mengatakan berdasarkan hasil pendataannya saat ini ada sebanyak 30 titik longsor yang terjadi di sepanjang jalan penghubung antara Jorong Kipek dan Jorong Tanah Sirah.
Ia menyebutkan dari 11 kilometer jalan penghubung kedua jorong, ada sepanjang 7 kilometer jalan yang terdampak dan tertutup akibat longsor serta ada sebanyak 30 titik material tanah yang ambruk.
Kejadian longsor dan banjir bandang tersebut disebabkan karena curah hujan yang sangat tinggi, sehingga bencana longsor dan banjir bandang melanda Nagari Aia Luo, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok.
"Sampai hari ini pembersihan material longsor masih dilakukan menggunakan alat berat," ucap dia.
Ia mengatakan saat ini sudah ada dua alat berat yang diturunkan ke lokasi untuk membersihkan material longsor.
Namun hanya satu yang bisa melewati akses jalan Jorong Kipek. Hingga kini masih dilakukan pembersihan material.
Disamping itu, jalan yang masih tertutup material longsor hingga kini sudah bisa dilewati oleh manusia maupun menggunakan kendaraan roda dua.
“Hingga kini, sudah bisa lewat untuk jalan kaki, maupun menggunakan motor jika hati-hati. Namun kendaraan roda empat belum bisa, dan diperkirakan jalan akan selesai dibersihkan selama tiga hari lagi,” kata dia.
Lebih lanjut, wali nagari itu mengatakan akibat putusnya akses jalan, sebanyak 500 kilogram cabai milik warga yang telah selesai panen membusuk karena tidak dapat dijual ke Pasar Raya Solok.
Sebagaimana diketahui jalan tersebut merupakan akses warga setempat untuk menuju Kota Solok. Karena jalan tersebut tidak bisa dilewati mengakibatkan warga yang panen cabai mencapai 500 kilogram mengalami kerugian karena cabai tidak dapat dijual ke pasar.
Sementara itu, hingga hari ini hujan masih mengguyur Nagari Aia Luo dan beberpa titik rawan longsor masih disiagakan.
Wali Nagari Aia Luo Maila di Solok, Senin mengatakan berdasarkan hasil pendataannya saat ini ada sebanyak 30 titik longsor yang terjadi di sepanjang jalan penghubung antara Jorong Kipek dan Jorong Tanah Sirah.
Ia menyebutkan dari 11 kilometer jalan penghubung kedua jorong, ada sepanjang 7 kilometer jalan yang terdampak dan tertutup akibat longsor serta ada sebanyak 30 titik material tanah yang ambruk.
Kejadian longsor dan banjir bandang tersebut disebabkan karena curah hujan yang sangat tinggi, sehingga bencana longsor dan banjir bandang melanda Nagari Aia Luo, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok.
"Sampai hari ini pembersihan material longsor masih dilakukan menggunakan alat berat," ucap dia.
Ia mengatakan saat ini sudah ada dua alat berat yang diturunkan ke lokasi untuk membersihkan material longsor.
Namun hanya satu yang bisa melewati akses jalan Jorong Kipek. Hingga kini masih dilakukan pembersihan material.
Disamping itu, jalan yang masih tertutup material longsor hingga kini sudah bisa dilewati oleh manusia maupun menggunakan kendaraan roda dua.
“Hingga kini, sudah bisa lewat untuk jalan kaki, maupun menggunakan motor jika hati-hati. Namun kendaraan roda empat belum bisa, dan diperkirakan jalan akan selesai dibersihkan selama tiga hari lagi,” kata dia.
Lebih lanjut, wali nagari itu mengatakan akibat putusnya akses jalan, sebanyak 500 kilogram cabai milik warga yang telah selesai panen membusuk karena tidak dapat dijual ke Pasar Raya Solok.
Sebagaimana diketahui jalan tersebut merupakan akses warga setempat untuk menuju Kota Solok. Karena jalan tersebut tidak bisa dilewati mengakibatkan warga yang panen cabai mencapai 500 kilogram mengalami kerugian karena cabai tidak dapat dijual ke pasar.
Sementara itu, hingga hari ini hujan masih mengguyur Nagari Aia Luo dan beberpa titik rawan longsor masih disiagakan.