Palembang (ANTARA) - Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina memperkuat komitmen untuk wujudkan kemandirian energi di dalam negeri pada tahun 2023 ini.
"Kami memegang komitmen sebagai Subholding Gas Pertamina untuk mewujudkan kemandirian energi di dalam negeri melalui penguatan pemanfaatan gas dan perluasan infrastruktur gas bumi, khususnya peningkatan peran pada masa transisi energi menuju Net Zero Emission(NZE),” kata Direktur Utama PT PGN Tbk M. Haryo Yunianto dalam siaran persnya yang diterima di Palembang, Sabtu.
Dia menjelaskan, PGN terus mengoptimasi perluasan infrastruktur gas bumi dan kehandalan pasokan, khususnya di masa transisi menuju Net Zero Emission.
Menghadapi kondisi eksternal yang ada, sejak 2022, PGN mengembangkan kebijakan penerapan strategi keberlanjutan yang terintegrasi dengan seluruh proses bisnis, optimasi dan efisiensi.
Kemudian pihaknya juga menjaga kinerja operasional pada tahun 2022 di masa normalisasi pasca pandemi COVID-19 dan situasi ketidakpastian dampak dari kondisi geopolitik global.
Keberhasilan menjaga kinerja operasional layanan gas bumi, PGN meraih laba bersih cukup besar mencapai Rp4,84 triliun, kata Haryo.
Untuk menjaga margin perusahaan, PGN meningkatkan kegiatan niaga gas bumi kepada sektor-sektor baru dan moda beyond pipelines melalui inisiasi proyek LNG Retail dan pengembangan penyaluran gas via moda Compressed Natural Gas.
Dengan menjalankan strategi ini, PGN berhasil mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk USD 326,2 juta atau Rp 4,84 triliun, dengan kurs IDR/USD: Rp 14.850 atau tujuh persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Laba bersih berasal dari pendapatan sebesar USD 3.6 miliar.
Berdasarkan pendapatan tersebut, PGN mencatatkan, laba bruto sebesar USD 780,5 juta, laba operasi sebesar USD 592,2 juta dan EBITDA sebesar USD 1.216,8 juta.
"PGN berhasil melanjutkan kinerja positif 2022, dengan kinerja volume niaga gas periode Januari sampai dengan Desember 2022 mencapai 896 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi tahun 2022 adalah sebesar 1.190 MMSCFD,” jelas Haryo.
Dari sisi operasional, volume lifting minyak dan gas di tahun 2022 meningkat menjadi 28.870 BOEPD dari 24.086 BOEPD serta adanya kenaikan ICP yang tinggi, termasuk hal yang signifikan berkontribusi pada kinerja keuangan tahun 2022.
Adapun transportasi minyak, juga menunjukkan kenaikan kinerja yang sangat signifikan yang mencapai 38.471 BOEPD dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 9.706 BOEPD.
Untuk kinerja LPG processing mencapai sebesar 134 Ton per hari, meningkat signifikan dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar 92,7 ton per hari.
PGN terus meningkatkan akuisisi pelanggan baru dan menangkap peluang sinergi yang terlihat dari peningkatan infrastruktur pipa jaringan gas bumi naik 6,94 persen atau 748 Km menjadi 11.524 Km pada 2022 dan total pelanggan PGN yang mencapai 838.953 pelanggan, ujar dia pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PGN perkuat komitmen wujudkan kemandirian energi di dalam negeri
"Kami memegang komitmen sebagai Subholding Gas Pertamina untuk mewujudkan kemandirian energi di dalam negeri melalui penguatan pemanfaatan gas dan perluasan infrastruktur gas bumi, khususnya peningkatan peran pada masa transisi energi menuju Net Zero Emission(NZE),” kata Direktur Utama PT PGN Tbk M. Haryo Yunianto dalam siaran persnya yang diterima di Palembang, Sabtu.
Dia menjelaskan, PGN terus mengoptimasi perluasan infrastruktur gas bumi dan kehandalan pasokan, khususnya di masa transisi menuju Net Zero Emission.
Menghadapi kondisi eksternal yang ada, sejak 2022, PGN mengembangkan kebijakan penerapan strategi keberlanjutan yang terintegrasi dengan seluruh proses bisnis, optimasi dan efisiensi.
Kemudian pihaknya juga menjaga kinerja operasional pada tahun 2022 di masa normalisasi pasca pandemi COVID-19 dan situasi ketidakpastian dampak dari kondisi geopolitik global.
Keberhasilan menjaga kinerja operasional layanan gas bumi, PGN meraih laba bersih cukup besar mencapai Rp4,84 triliun, kata Haryo.
Untuk menjaga margin perusahaan, PGN meningkatkan kegiatan niaga gas bumi kepada sektor-sektor baru dan moda beyond pipelines melalui inisiasi proyek LNG Retail dan pengembangan penyaluran gas via moda Compressed Natural Gas.
Dengan menjalankan strategi ini, PGN berhasil mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk USD 326,2 juta atau Rp 4,84 triliun, dengan kurs IDR/USD: Rp 14.850 atau tujuh persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Laba bersih berasal dari pendapatan sebesar USD 3.6 miliar.
Berdasarkan pendapatan tersebut, PGN mencatatkan, laba bruto sebesar USD 780,5 juta, laba operasi sebesar USD 592,2 juta dan EBITDA sebesar USD 1.216,8 juta.
"PGN berhasil melanjutkan kinerja positif 2022, dengan kinerja volume niaga gas periode Januari sampai dengan Desember 2022 mencapai 896 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi tahun 2022 adalah sebesar 1.190 MMSCFD,” jelas Haryo.
Dari sisi operasional, volume lifting minyak dan gas di tahun 2022 meningkat menjadi 28.870 BOEPD dari 24.086 BOEPD serta adanya kenaikan ICP yang tinggi, termasuk hal yang signifikan berkontribusi pada kinerja keuangan tahun 2022.
Adapun transportasi minyak, juga menunjukkan kenaikan kinerja yang sangat signifikan yang mencapai 38.471 BOEPD dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 9.706 BOEPD.
Untuk kinerja LPG processing mencapai sebesar 134 Ton per hari, meningkat signifikan dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar 92,7 ton per hari.
PGN terus meningkatkan akuisisi pelanggan baru dan menangkap peluang sinergi yang terlihat dari peningkatan infrastruktur pipa jaringan gas bumi naik 6,94 persen atau 748 Km menjadi 11.524 Km pada 2022 dan total pelanggan PGN yang mencapai 838.953 pelanggan, ujar dia pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PGN perkuat komitmen wujudkan kemandirian energi di dalam negeri