Jakarta (ANTARA) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melakukan revitalisasi Kantor Besar Lama (KBL) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, yang sudah berdiri sejak 1957. Mengusung konsep 'green building", Gedung KBL akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas untuk mendukung pengurangan emisi karbon.
Salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. Terdiri dari 72 unit Panel Surya, total kapasitas PLTS Atap tersebut mencapai 30 Kilowatt-peak (KWp).
"Peremajaan KBL merupakan implementasi komitmen perusahaan dalam upaya pengurangan emisi karbon. Gedung ini akan disertifikasi sebagai Green Building," kata Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail.
Tak hanya PLTS Atap, gedung akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas lain. Di antaranya adalah sistem pemanfaatan air hujan dan air kondensat AC untuk flushing toilet, sistem pemanfaatan Black Water untuk penyiraman taman, dan kaca jendela berspesifikasi Low-E.
Selain itu, ada CO2 sensor, lift untuk penyandang disabilitas, Ruang Rapat dan Auditorium yang didukung teknologi terkini, Lounge, hingga fasilitas parkir untuk sepeda.
Dengan adanya berbagai fasilitas tersebut, KBL yang direvitalisasi menjadi Green Building diestimasikan dapat mengurangi emisi karbon sebesar 243 ton CO2e per tahun. Sedangkan efisiensi penggunaan energi diperkirakan mencapai 31 persen.
"Langkah dekarbonisasi ini merupakan bagian dari roadmap manajemen karbon PTBA hingga tahun 2050 yang akan terus dilaksanakan dan dikembangkan secara berkelanjutan di setiap lini perusahaan untuk memberikan hasil yang optimal," Arsal menjelaskan.
Revitalisasi KBL telah dimulai sejak September 2022. Konstruksi ditargetkan selesai pada September 2023. Perubahan KBL menjadi Green Building juga bertujuan untuk meningkatkan nilai serta optimalisasi aset perusahaan.
Salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. Terdiri dari 72 unit Panel Surya, total kapasitas PLTS Atap tersebut mencapai 30 Kilowatt-peak (KWp).
"Peremajaan KBL merupakan implementasi komitmen perusahaan dalam upaya pengurangan emisi karbon. Gedung ini akan disertifikasi sebagai Green Building," kata Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail.
Tak hanya PLTS Atap, gedung akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas lain. Di antaranya adalah sistem pemanfaatan air hujan dan air kondensat AC untuk flushing toilet, sistem pemanfaatan Black Water untuk penyiraman taman, dan kaca jendela berspesifikasi Low-E.
Selain itu, ada CO2 sensor, lift untuk penyandang disabilitas, Ruang Rapat dan Auditorium yang didukung teknologi terkini, Lounge, hingga fasilitas parkir untuk sepeda.
Dengan adanya berbagai fasilitas tersebut, KBL yang direvitalisasi menjadi Green Building diestimasikan dapat mengurangi emisi karbon sebesar 243 ton CO2e per tahun. Sedangkan efisiensi penggunaan energi diperkirakan mencapai 31 persen.
"Langkah dekarbonisasi ini merupakan bagian dari roadmap manajemen karbon PTBA hingga tahun 2050 yang akan terus dilaksanakan dan dikembangkan secara berkelanjutan di setiap lini perusahaan untuk memberikan hasil yang optimal," Arsal menjelaskan.
Revitalisasi KBL telah dimulai sejak September 2022. Konstruksi ditargetkan selesai pada September 2023. Perubahan KBL menjadi Green Building juga bertujuan untuk meningkatkan nilai serta optimalisasi aset perusahaan.