Tanjung Selor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara melakukan intervensi spesifik terkait pemeriksaan hemoglobin atau protein dalam sel darah merah calon pengantin dalam rangka mencegah laju stunting di daerah setempat.

"Hasilnya, prevalensi stunting menurut kecamatan pada 2021 hingga 2022 turun dari 22,9 persen turun menjadi 18,9 persen, dengan target nasional yaitu 18,4 persen," kata Bupati Bulungan Syarwani di Tanjung Selor, Minggu.

Syarwani berkomitmen akan berupaya mengatasi stunting dan kemiskinan ekstrem melalui peningkatan kapasitas kelembagaan tim percepatan penurunan stunting (TPPS ) di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa.

Selain intervensi spesifik terkait pemeriksaan hemoglobin untuk para calon pengantin, juga dilakukan intervensi sensitif terkait penambahan alokasi penerima bantuan sosial, revitalisasi posyandu, serta penyediaan air bersih dan sanitasi.

Pemkab Bulungan juga mengalokasikan pembiayaan operasional terhadap kader tim pendamping keluarga dan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan masalah kesehatan .

"Pemanfaatan forum percepatan penurunan stunting yang terintegrasi dari seluruh lembaga juga menjadi suatu hal yang terus kami lakukan," kata dia.

Bupati juga berharap adanya sinergi pemerintah pusat dalam upaya percepatan penurunan stunting dan kemiskinan di daerah melalui dukungan pembiayaan dan validasi data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan P3KE pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim (P3KE).

 

Pewarta : Muh. Arfan
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2024